Pemilu di Wonosobo Tanpa Keterlibatan Tenaga Kesehatan, Ini Alasannya!

Pemilu di Wonosobo Tanpa Keterlibatan Tenaga Kesehatan, Ini Alasannya!

APEL. Bupati Afif ketika diwawancara usai pimpin apel di Mapolres Wonosobo, Selasa (13/2)-MOHAMMAD MUKAROM-MAGELANG EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES -- Pemilihan umum (pemilu) serentak akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo, Jaelan mengungkapkan, pihaknya tak instruksikan nakes untuk terjun langsung ke TPS.

"Dengan surat yang kami terima dari Kemenkes untuk dukungan kesehatan di pelaksanaan pemilu, kita posisinya tidak menjaga di TPS karena tidak cukup kapasitasnya," katanya saat diwawancara, Selasa (13/2).

Namun demikian, Jaelan memastikan, tim tenaga kesehatan (nakes) tetap dikerahkan untuk terus bersiap-siap di masing-masing puskesmas ataupun rumah sakit.

BACA JUGA:Pantau TPS di Watumalang Wonosobo, Wabup Singgung Integritas Petugas

Pasalnya, dalam pemilu serentak, khususnya tenaga petugas akan diforsir.

"Tapi kita stand by di puskesmas dan RS masing-masing. Pastinya siap jika dihubungi terkait dengan pengondisian kesehatan baik petugas ataupun masyarakat saat berada di TPS," sanggupnya.

Di samping itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat juga mengkhawatirkan jika petugas pemilu saat ini masih belum beradaptasi dengan tekanan sistem pemilihan yang digelar secara serentak.

BACA JUGA:APK Caleg Wonosobo Masih Beredar, Bawaslu Bertindak

Afif berkaca saat pemilu serentak yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2019 lalu, tak sedikit petugas di lapangan berguguran akibat kelelahan.

Dirinya tak ingin, peristiwa tersebut akan terulang kembali, termasuk di Kabupaten Wonosobo.

"Kapan lalu, ada Ketua KPPS di Purnamandala meninggal karena saking semangatnya mempersiapkan untuk pemilu. Tanpa disadari, dia terlalu lelah sehingga jatuh sakit dan meninggal. Saya harap pemilu kali ini tidak parah seperti sebelumnya," terangnya.

BACA JUGA:Oknum Anggota KPU Wonosobo Siapkan Rp 183 Juta, Diduga Gerakkan PPK Menangkan Kubu 03

Ia menilai, petugas kepemiluan seperti halnya KPPS, PPS, dan PPK agar bisa difasilitasi asuransi. Terlebih, menurut Afif, jasa petugas di lapangan sangatlah besar seiring besarnya tanggung jawab, namun nilai upahnya dianggap masih kurang.

"Tugasnya full, makannya kurang, istirahat kurang, yang ada hanya capek. Bahkan capeknya tidak seimbang dengan honor yang diterima. Sehingga kita dorong, petugas harus diasuransikan sebenarnya, tapi ternyata belum bisa," terang Bupati Afif ketika diwawancara usai Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan TPS Pemilu 2024, di halaman Mapolres Wonosobo, pagi tadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres