Mushola Sablongan, Rumah Ibadah Tertua di Magelang Berdiri sekitar 1900-an

Mushola Sablongan, Rumah Ibadah Tertua di Magelang Berdiri sekitar 1900-an

Bagian depan Mushola Sablongan, sebuah rumah ibadah yang dibangun tahun 1900-an di Kota Magelang-@baguspriyatnamagelang-Youtube

MAGELANGEKSPRES – Magelang memiliki salah satu rumah ibadah agama Islam tertua di Kotanya, namanya Mushola Sablongan atau biasa dikenal dengan Langgar Sablongan yang berdiri sekitar 1900-an.

Mushola Sablongan berada agak sembunyi antara bangunan rumah di daerah Rejowinangun Utara tepatnya berdiri di ujung timur Jalan Kalingga, Magelang Tengah.

Hingga kini, Mushola Sablongan masih dipergunakan untuk ibadah warga sekitar dan juga sering dipergunakan untuk menampung para musafir yang beristirahat.

BACA JUGA:Menariknya Masjid Al Mahdi di Kota Magelang, Desainnya Menyerupai Bangunan Kelenteng Tionghoa

Menurut penelusuran dari akun youtube @KeduTvOfficial dan @Baguspriyanamagelang, mushola ini penuh sejarah yang berperan penting dalam perkembangan agama Islam di beberapa wilayah salah satunya sebagai tempat belajar di Kota Magelang pada tahun 90-an.

Narasumber dari @BagusPriyatnaMagelang Husain Haikal dalam youtubenya mengatakan, adanya Mushola ini sebagai tanda terbentuknya Kampung Arab yang dipenuhi oleh orang-orang keturunan atau komunitas Arab yang menetap di Kota Magelang.

Husain Haikal ternyata merupakan cucu dari pendiri Mushola Sablongan yaitu Husain Bin Ja’far bin Ahmad bin Muhammad Al-Attas.

BACA JUGA:Masjid Al Mahdi Kota Magelang, Masjid Unik dengan Arsitektur China yang Mirip Kelenteng

Menurut tuturan Husain Haikal, mushola yang berukuran minimalis ini, masih memiliki bentukan yang sama dari awal pembangunan.

Namun, dulunya bangunan mushola secara keseluruhan menggunakan kayu jati dengan bangunan yang berbentuk panggung.

Saat ini, mushola Sablongan sudah berubah dibangun dengan beton, tetapi pada bagian bangunan masih mempertahankan jendela dan pintu asli yang terbuat dari kayu jati.

Pada bagian mustaka (bahasa jawa dari bagian kepala atau puncak) mushola sebagai penutup atap juga masih mempertahankan mustaka awal berdiri mushola.

BACA JUGA:Sudah Berusia 3 Abad, Ini Sejarah Masjid Agung Magelang yang Pernah Menjadi Markas Perang

Namun, sekarang, Husain mengatakan mushola dirawat oleh adiknya yaitu Jamaluddin sebagai penerus dan pengurus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: