Bajong Banyu Tradisi Padusan di Magelang Menyucikan Diri Sebelum Menjalani Ibadah Puasa

Sumber air  ditempat ini tidak pernah mengalami surut meski di musim kemarau.

Oleh karena itu, mata air ini harus terus dijaga demi keberlangsungan masyarakat desa.

Dari dulu hingga sekarang, di sendang Kedawung ini memiliki keunikan karena tidak pernah kering meskipun di musim kemarau.

Ritual ini untuk mengingatkan kita akan pentingnya sumber air yang harus terus dijaga, karena sumber air tersebut memberikan penghidupan bagi masyarakat.

Selain itu, dengan diadakannya tradisi Bajong Banyu yang mengemas tradisi Padusan menjelang bulan Ramadhan supaya semakin menarik.

BACA JUGA:Menikmati Blendrang Makanan Tradisional Asal Muntilan

Tradisi ini menjadi atraksi seni dan budaya yang turut menarik wisatawan untuk berkunjung dan menyaksikannya.

Selain tujuan Padusan, tujuan dari Bajong Banyu juga adalah kebersamaan yang sesungguhnya, dimana masyarakat Bajong Banyu dapat berbaur satu sama lain dan menjadi satu, membawa semangat kebersamaan melalui perang air.

Meski pakaiannya basah, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat warga dalam melaksanakan prosesi ini.

Karena warga sekitar meyakini, basahnya badan mereka menandakan telah luluhnya kekhilafan dan khilaf setiap warga, sehingga ketika berpuasa mereka akan luluh, hati, pikiran dan perbuatan akan menjadi bersih.

Namun selain untuk menyucikan diri sebelum berpuasa, kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan warga sekitar bahwa di daerahnya terdapat sumber mata air yang dulunya merupakan sumber kehidupan jauh sebelum PDAM ada.

BACA JUGA:Setelah Lama Terhenti, Tradisi Sumur Wali Kembali Digelar di Mertoyudan

Sehingga perlu disadari warga sekitar untuk menjaga kelestariannya.

Selain kesenian tradisional, ritual pengambilan air, adu air, juga digelar peragaan busana dengan kostum unik hasil kreasi masyarakat Dusun Dawung dan sekitarnya.

Rangkaian ini menjadikan Tradisi Bajong Banyu semakin menarik dan terus dilestarikan setiap menjelang Ramadhan. (*)

Sumber: