Tradisi Padusan: Tradisi Unik Masyatakat Jawa Menyambut Bulan Suci Ramadhan

MAGELANGEKSPRES – Masyarakat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan ramadhan, yaitu Padusan.

Padusan merupakan tradisi unik masyarakat jawa berupa menysucikan diri dengan berendam atau mandi di sumber mata air sehari sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.  

Padusan ini menjadi tradisi unik yang sekarang sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat jawa.

Masyarakat jawa akan merasa ada yang kurang jika belum melakukan padusan ketika menyambut bulan suci Ramadhan.

BACA JUGA:Wisata Religi Makam K. H. Chudlori Tegalrejo Magelang, Seorang Ulama yang Patut Dicontoh Riyadlohnya

Padusan sendiri berasal dari bahasa Jawa “adus” yang artinya mandi.

Tradisi Padusan ini dimaksudkan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan.

 

Tradisi Padusan oleh masyarakat Jawa di bulan ramadhan--INSTAGRAM

Tradisi padusan ini merupakan warisan leluhur yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat Jawa.

Tujuannya adalah agar dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dapat dalam kondisi suci secara lahir dan batin.

Jika ditelaah lebih lanjut, tradisi padusan ini juga memiliki makna sebagai media introspeksi diri dari kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya dan dilakukan seorang diri di tempat sepi.

Namun kini terdapat pergeseran dalam tradisi padusan yang dahulu dilakukan seorang diri sekarang dilakukan secara beramai-ramai di satu mata air berupa mandi, keramas, dan berendam. 

Adanya pergeseran nilai tersebut melahirkan objek wisata padusan yang selalu diburu masyarakat ketika ingin padusan menjelang bulan ramadhan.

Sumber: