Seorang Kades di Wonosobo Rela Potong Hasil Beras dari Tanah Bengkok untuk Bantu Warga

Seorang Kades di Wonosobo Rela Potong Hasil Beras dari Tanah Bengkok untuk Bantu Warga

BANTUAN. Perangkat desa dibantu pemuda karang taruna untuk bagikan beras gratis kepada warga di Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran-istimewa-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Seorang Kepala Desa (Kades) Talunombo Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Badarudin mengaku rela memotong hasil beras dari tanah bengkoknya demi bantu warga.

Alasannya, karena akhir-akhir ini harga beras terpantau melonjak tinggi.

"Dengan adanya bantuan beras dari hasil panen tanah bengkok desa kami, kami berharap dapat meringankan beban masyarakat," kata Kades Badarudin saat dikonfirmasi, Selasa, (27/2).

BACA JUGA:Wow! Bantuan Beras untuk Wonosobo Naik hingga 23.930 Kg Perbulan, Berapa KK Sih Penerimanya?

Sebagai informasi, harga beras memang sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan belakangan ini.

Beras medium yang biasa dijual seharga Rp 12 ribu, kini naik menjadi Rp 16 ribu per kilogram.

Sedangkan beras premium yang semula dibanderol Rp 16 ribu, kini melonjak di harga Rp 18 ribu.

Badarudin mengaku prihatin dengan kondisi harga beras yang terus merangkak naik di pasaran.

Untuk itu, pihaknya memutuskan ikut turun tangan. Mendistribusikan beras hasil panen dari tanah bengkok desa yang diolahnya sendiri.

Atas dasar itu, Kades Talunombo tersebut berinisiatif bagikan beras secara cuma-cuma untuk warga miskin.

Menurut Badarudin, hal ini dilakukan untuk meminimalisir dampak kenaikan harga beras di sejumlah tempat.

BACA JUGA:Baru Sehari Kerja, Seorang Buruh Tani di Wonosobo Ditemukan Tewas di Ladang Jagung

"Saat ini harga beras sangat mahal, sehingga masyarakat merasa terbebani. Kami ingin, melalui inisiatif tersebut bisa meringankan," ujarnya.

Ia menyebut, aksinya sebagai wujud keprihatinan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres