Senderan Longsor, Jembatan Kaligaluh di Wonosobo Kini Lumpuh

Senderan Longsor, Jembatan Kaligaluh di Wonosobo Kini Lumpuh

TERKIKIS. Kondisi Jembatan Kaligaluh usai senderannya terkikis dan longsor. -istimewa-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Senderan Jembatan Kaligaluh di Desa Sindupaten, Kecamatan Kertek longsor pada Rabu (3/4) kemarin.

Jembatan yang pertama kali dibangun pada tahun 1976 itu kini lumpuh total, karena kondisinya menggantung akibat longsor.

Sebagai informasi, jembatan tersebut merupakan jalan alternatif yang tersambung ke Desa Rejosari, Kecamatan Kalikajar. Aksesnya dibangun supaya masyarakat yang hendak bepergian ke Kertek, waktunya bisa lebih efisien.

BACA JUGA:Jelang Lebaran, Disperkimhub Wonosobo Petakan Beberapa Titik Rawan Macet

Camat Kertek, Misro mengatakan, Jembatan Kaligaluh adalah jalan terobosan khusus untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Biasanya, jembatannya dimanfaatkan untuk aktivitas perekonomian masyarakat di dua desa.

"Jembatannya memang masuk Desa Sindupaten Kertek, tapi yang menggunakannya juga ada orang Desa Rejosari Kalikajar. Itu akses alternatif, biar kalau nyebrang tidak butuh waktu lama atau di jalan raya tapi muter," kata Camat Kertek, Misro.

Melalui konfirmasi lewat telepon pada Kamis (4/4), Misro menyampaikan, rata-rata yang menggunakan jalan tersebut adalah warga Kalikajar yang memiliki lahan pertanian di Desa Sindupaten.

"Saya bersama Camat Kalikajar sudah meninjau lokasi. Kita sepakat akan menindaklanjuti ini bersama-sama, karena yang memanfaatkan jalan ini kan dua kecamatan," tutur Misro.

BACA JUGA:Menjelang Liburan Idulfitri, Tim Gabungan Kota Magelang Cek Kesiapan Wisata TKL Ecopark

Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo mengungkapkan, longsor terjadi akibat hujan deras dengan intensitas yang cukup lama. Akhirnya, tanah yang digunakan sebagai senderan Jembatan Kaligaluh seiring terkikis terbawa arus sungai.

Longsor diakibatkan karena hujan lebat pada hari rabu sore (3/4). Senderan terkikis oleh air, sehingga tebing setinggi 8 meter longsor dan mengakibatkan jalan penghubung dua desa terputus," beber Kalak Dudy Wardoyo.

Lebih lanjut, Camat Kalikajar, Aldiana menjelaskan, kondisi jembatan tersebut memang sudah rentan. Jalan alternatif tersebut pertama dibangun pada tahun 1976, dan sekarang sudah berumur 48 tahun.

"Jembatan pertama kali didirikan tahun 1976. Sementara senderannya dibangun dua kali, yaitu di tahun 2010 dan tahun 2017," ungkap Camat Aldiana usai dikonfirmasi.

Jembatan Kaligaluh yang biasa digunakan untuk melintasi Sungai Serayu itu pun ditutup sementara, sampai situasinya bisa dipastikan benar-benar aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres