Inflasi Tembus 4,44 Persen, Bupati Wonosobo: Ini Bukan Kabar yang Menggembirakan
BERSAMA. Bupati Afif Nurhidayat saat dalam acara kunker bersama PJ Gubernur, Nana Sudjana di Wonosobo -istimewa-Magelang Ekspres
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Inflasi Kabupaten Wonosobo per April 2024, sudah menembus angka 4,44 persen. Jumlah tersebut seiring alami kenaikan selama beberapa bulan terakhir.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyebut, fenomena itu masih jadi pembahasan di rapat-rapat bersama TPID.
"Inflasi kita di Wonosobo tinggi, tentunya ini bukanlah kabar yang menggembirakan. Tapi kami terus berusaha agar angkanya bisa segera turun," kata Bupati Afif.
BACA JUGA:Wonosobo Terima Suntikkan Dana Ratusan Miliar, Berikut Peruntukannya
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan di acara kunjungan kerja (kunker) PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Diselenggarakan pada Senin (22/4), di Pendopo Kabupaten Wonosobo.
Seperti yang diketahui, inflasi pada awal tahun lalu masih berkisar di 2,78 persen. Kemudian pada Februari lalu sempat melonjak tinggi, sampai di angka 3,8 persen. Dan laporan April ini, inflasi kembali menggelembung hingga 4,44 persen.
Afif Nurhidayat mengatakan, pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya penanganan inflasi, seperti menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah, Operasi Pasar Murah, Sidak Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas), serta Pemantauan Harga Bahan Pokok.
Namun demikian diakuinya, upaya itu tidak terlepas dari tantangan dan kendala. Beberapa hal yang dinilai menjadi bagian dari hambatan yakni produksi lokal dari hasil pertanian (beras, cabai, bawang) menurun, namun tak sebanding dengan daya konsumsi yang belakangan turut meningkat.
"Jumlah produksi dengan permintaan tidak sebanding. Salah satunya karena profesi sebagai petani kurang dilirik oleh generasi muda, serta saat harga pangan naik," ujarnya.
BACA JUGA:Miliki Ciri Khas Manis Gula Aren, Kopi Arabika Merapi Merbabu Magelang Lolos Indikasi Geografis
Tak hanya itu, lonjakan inflasi juga dipengaruhi faktor lain. Bupati Afif menyebut, sebagian besar produsen cenderung menjual hasil pertanian atau barang pangan ke luar kota. Sehingga mengakibatkan kelangkaan stok di Kabupaten Wonosobo.
"Barang-barang dijualnya ke luar kota, sementara kebutuhan masyarakat lokal juga tinggi," ucapnya.
Menurut dia, penanganan inflasi dapat lebih efektif jika ada langkah-langkah strategis. Misalnya, melakukan kerja sama dengan banyak pihak untuk mengkampanyekan gerakan hidup sederhana.
"Kita juga perlu melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying, dan mendorong peningkatan produktivitas lokal," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres