Merasakan Nikmat Ibadah Tidak Tiba-tiba, Kata Ustadz Abdullah Zain Proses Awalnya Harus Dipaksa

MAGELANG EKSPRES- Orang bisa menikmati ibadah itu tidak bisa secara tiba-tiba. Tidak ada orang menikmati ibadah itu instan. Jadi orang sampai  bisa menikmati ibadah itu ada prosesnya.

Kata Ustadz Abdullah Zain, proses awalnya ibadah harus dipaksa. Kenapa? Karena nafsu awalnya protes.

"Ketika kita Subuh-subuh berangkat ke masjid, yang protes itu salah satunya nafsu. Maka nafsu harus dilawan. Pertama kali  harus dipaksa. Shalat lima waktu itu kalau kita nuruti nafsu, nuruti setan maka kita tak akan berangkat ke masjid. Maka pertama harus dipaksa," ungkapnya.

Disebutkan, setelah dipaksa maka nanti akan menjadi kebiasaan.

BACA JUGA:Dzikir dan Birrul Walidain, Contoh Ibadah yang Harus Disiapkan di Bulan Ramadhan

Ini berarti sudah meningkat levelnya,  tidak lagi dipaksa tapi sudah menjadi kebiasaan.

Setelah menjadi kebiasaan maka akan menjadi kebutuhan. Kalau sudah menjadi kebutuhan maka kalau tidak dilakukan seperti ada sesuatu yang kurang.

Misal, kita mempunyai kebiasaan  membaca Al Qur'an sehari 1 juz maka ketika hari itu tidak membaca Al Qur'an maka akan merasa ada yang kurang. "Setelah menjadi kebutuhan maka akan merasakan kenikmatan.

Jadi untuk mendapatkan kenikmatan ada proses yang harus dilalui. Tidak bisa secara tiba-tiba," jelasnya.

Keutamaan Shalat

Kalau kita sudah merasakan nikmatnya shalat maka setiap hari hanya menunggu dari waktu  shalat ke waktu shalat berikutnya.

Bila telah masuk waktu shalat maka kenikmatan itu akan dirasakan saat mendengar adzan kemudian berangkat ke masjid untuk menunaikan panggilan Allah Ta'ala.

BACA JUGA:Mencontoh Rasulullah yang Selalu Mengencangkan Ibadah di Bulan Ramadhan, Bagaimana Persiapan Anda?

Orang yang merasakan nikmatnya shalat berarti telah memahami bahwa shalat mempunyai banyak keutamaan yang menjadikannya semakin dekat dengan Allah Ta'ala.

Sumber: