Di Wonosobo 26 Tahun Tak Ada Pengadaan Unit Damkar Baru, BPBD: Tinggal 1 Unit yang Beroperasi

Di Wonosobo 26 Tahun Tak Ada Pengadaan Unit Damkar Baru, BPBD: Tinggal 1 Unit yang Beroperasi

BPBD. Kalak BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo saat diwawancara. -Mohammad Mukarom-Magelang Ekspres

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Sedikitnya hanya ada 1 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) yang masih beroperasi di Kabupaten Wonosobo, sementara 3 unit lainnya masih rusak. BPBD mengungkapkan, pengadaan terakhir kali dilakukan pemerintah pada 26 tahun yang lalu.

"Terakhir pengadaan unit kalau tidak salah di tahun 1998, berarti 26 tahun yang lalu. Ada 4 kendaraan, tapi tinggal 1 unit yang beroperasi, lainnya rusak," ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Wonosobo, Dudy Wardoyo, Rabu (15/5).

Keadaan tersebut menjadi penghambat bagi petugas, ketika terjadi sebuah bencana kebakaran. Kata Dudy, kesulitan cukup sering dialami apabila ada musibah yang lokasi kejadiannya jauh dari kantor BPBD.

BACA JUGA:BPBD Wonosobo Akui Keterbatasan Mobil Damkar, Kebakaran Jadi Bencana Prioritas Penanganan

"Sulit kalau kebakaran di daerah yang jauh dan akses jalannya tidak mudah. Karena memang kendala keterbatasan unit, apalagi kalau misal kebakaran terjadi berbarengan di tempat berbeda," ujarnya.

Belum lagi, tambahnya, petugas harus berhadapan dengan amarah warga yang menilai BPBD kurang cepat dalam menindaklanjuti laporan masyarakat, karena tempat korban kebakaran sudah hangus. Demikian cukup sering dialami petugas selama memberikan pelayanan pertolongan pemadaman api.

"Saya kasihan dengan korban karena belum sempat tertolong, rumahnya atau barangnya yang terbakar sudah hangus, habis. Tapi kan kita sudah berusaha gerak cepat, hanya saja kendalanya itu tadi," jelas Dudy.

Seperti yang pernah diberitakan, bahwa BPBD telah menggolongkan bencana kebakaran sebagai musibah perioritas di Kabupaten Wonosobo, setelah longsor, banjir, dan angin puting beliung.

BACA JUGA:1.778 Botol Minuman Keras Dimusnahkan, HUT Otda, Satpol PP, Satlinmas, dan Damkar Purworejo

Oleh karena itu, Dudy menganggap penting adanya penambahan fasilitas mobil damkar. Minimal ada pengadaan 1 unit mobil damkar lagi, untuk antisipasi jika terjadi kebakaran di sejumlah titik berbeda, dengan waktu yang relatif bersamaan.

Permintaan unit baru sangat dibutuhkan oleh petugas, walaupun Pemerintah Kabupaten Wonosobo sudah memberikan fasilitas alkon di seluruh kecamatan, sebagai sarana bantu pemadaman api kebakaran.

"Kalau ada kebakaran di beberapa tempat, ini jadi kendala kita. Tapi terkadang kita dibantu masyarakat yang punya mobil damkar pribadi. Misal kejadian di Wadaslintang, terus ada kejadian lagi di mana gitu, kan susah. Jauh sekali perjalanannya. Tapi di setiap kecamatan sudah ada alkon," bebernya.

Dudu mengaku, pihak BPBD sudah mengusulkan ke pemerintah setempat, dengan mengambil biaya dari APBD Kabupaten Wonosobo tahun anggaran 2024. Tak butuh unit dalam berkapasitas besar, melainkan hanya kendaraan berukuran sedang demi bisa menjangkau perkampungan.

"Semoga permohonan kami dapat kabulkan, karena sebentar lagi kita akan menghadapi musim kemarau. Mobil damkar tidak hanya untuk bencana kebakaran saja, sering juga untuk dropping air bersih kalau pas lagi ada daerah yang kekeringan, terus untuk membersihkan material longsor," tutur Dudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres