Arak-Arakan Waisak Kirab Disambut Antusias Warga Sepanjang Jalan Candi Mendut-Candi Borobudur

Arak-Arakan Waisak Kirab Disambut Antusias Warga Sepanjang Jalan Candi Mendut-Candi Borobudur

KIRAB. Kemeriahan arak-arakan api darma dan air berkah menuju Candi Borobudur di iringi umat, belum lama ini.-Heni Agusningtiyas-Magelang Ekspres

BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES - Ribuan masyarakat menyambut Iring-iringan peserta kirab pada puncak perayaan Waisak 2568 BE/2024, baru-baru ini.

Mereka sudah sejak tengah hari berdiri di pinggir kanan/kiri jalan yang dilalui. Mereka datang dari berbagai kota untuk menyaksikan arak-arak tersebut.

Kirab tersebut merupakan rangkaian puncak peringatan Tri Suci Waisak yang dipusatkan di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).

Dari Candi Mendut, kirab dilepas oleh Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama, Supriyadi Suriadarna, pukul 14.30 WIB. Menurut Supriyadi perjalanan menuju ke candi-candi merupakan sebuah renungan.

BACA JUGA:Walubi Sukses Jadikan Waisak Tahun Ini Sebagai Pesta Rakyat dan Umat

"Antara Mendut, Pawon dan Borobudur. Untuk tahun ini tidak singgah di candi Pawon namun hanya melewati karena keterbatasan waktu. Dalam perjalan ini akan dibawa air dan api untuk disemayamkan ke Candi Borobudur," terangnya.

Para umat peserta harus berjalan 5 kilometer, dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.

Kirab diawali marching band, diikuti kelompok pembawa bendera Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi), disusul pasukan bendera sangha (majelis Buddha), dan mobil hias pembawa api dharma dan air suci.

Para warga yang berjajar di pinggir kanan/kiri jalan berteriak dan tertawa gembira saat menerima percikan air berkah yang dipercikkan para biksu dari atas mobil.

Di belakang mobil pembawa api dharma dan air berkah, ada barisan umat pembawa bunga melati dan relik Buddha. Ada juga kelompok pembawa hasil bumi, serta Garuda Pancasila.

Seluruh peserta kirab memasuki kompleks TWCB melalui pintu 2. Para biksu pun naik ke struktur candi untuk memanjatkan doa.

BACA JUGA:Pj Bupati: Setiap Even Bisa Berdampak Positif bagi Masyarakat Magelang

Tradisi kirab merupakan suatu gerakan bersama dalam bermeditasi sekaligus suatu prosesi religius bagi umat Buddha.

Kirab itu memiliki makna mengenang perjalanan ritual Sang Buddha Gautama dalam mengajarkan Dharma ke seluruh pelosok India.  (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres