Perjalanan 39 Tahun Sanggar Tari Prigel Purworejo “Sambung Rasa” Jadi Spirit Menjaga Kebersamaan

Perjalanan 39 Tahun Sanggar Tari Prigel Purworejo “Sambung Rasa” Jadi Spirit Menjaga Kebersamaan

SAMBUNG RASA. Sejumlah diusung dalam even bertajuk “Sambung Rasa” untuk menandai Peringatan Hari Jadi ke-39 Sanggar Tari Prigel di Ganesha Convention Hall Purworejo pada.-Eko Sutopo-Magelang Ekspres

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES - Sanggar Tari Prigel Purworejo genap berusia 39 tahun pada 20 Mei 2024.Dinamika perjalanan panjangnya dalam menjaga keberlanjutan seni budaya direpresentasikan dalam event Peringatan Hari Jadi ke-39 bertajuk “Sambung Rasa” di Ganesha Convention Hall Purworejo pada Minggu (20/5) lalu.

Peringatan hari jadi ke-39 berlangsung semarak sejak siang sampai menjelang petang dihadiri ratusan siswa-siswi bersama orang tuanya, para pelatih, serta alumni sanggar.

Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, tampak hadir dan membaur bersama para pegiat seni, serta tamu undangan lain.

BACA JUGA:Panwascam Purworejo Dilantik, Tugas Pertama Harus Paham Regulasi

Konsep acara dikemas dalam pergelaran dengan sajian utamanya berupa parade seluruh siswa dalam kelompok-kelompok yang menyuguhkan karya-karya tari kreasi ciptaan Sanggar Tari Prigel dengan adaptasi dari tari tradisi khas Purworejo, yakni tari Dolalak dan Jaran Kepang.

Tarian demi tarian ditampilkan bergantian dengan pengisi acara dari luar Prigel, seperti Tedjo Badut, seniman serba bisa dari Yogyakarta yang numpang lahir di Purworejo, Brilliant School of Music Purworejo, Sekolah Alam Jurnal Lelana Indonesia, dan  sebuah kelompok kreatif bertitel Boysart.

Selain itu, ada pula sejumlah tarian yang digarap khusus untuk menandai 39 tahun Sanggar Tari Prigel. Salah satunya yakni Tari “Ujud Syukur” (ngaturake panuwun) yang diusung oleh 39 orang siswa.

Sebuah simbolisasi dari ungkapan rasa terima kasih dan pengakuan atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia usia 39 tahun.

BACA JUGA:223 Siswa Sanggar Tari Prigel Purworejo Tampilkan 14 Tarian, Ujian Sekaligus Jadi Ajang Apresiasi

“Lewat tarian ini kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih  kepada para orang tua siswa, para sahabat dalam berkesenian, serta keluarga besar Sanggar Tari Prigel. Sebuah perjalanan yang cukup panjang dengan berbagai dinamika dan pasang-surutnya. Tari ini sekaligus ungkapan syukur kami atas amanah yang diberikan, untuk bersama-sama membimbing dan mendidik sebanyak 300 orang generasi penerus dalam memaknai kehidupannya melalui jalan berkesenian,” kata Pimpinan Sanggar Tari Prigel, Melania Sinaring Putri SSn.

Menurut Melania, Prigel yang didirikan oleh ibundanya, F Untariningsih SE, pada 20 Mei 1985, kini telah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Hal itu terbukti dari banyaknya jumlah peserta didik dari tahun ke tahun.

Inovasi dan transformasi mengikuti perkembangan zaman terus dilakukan.

Namun, prinsip tetap dipegang kuat, yakni asah asih dan asuh sehingga Prigel tidak hanya sekadar melatih anak untuk menjadi seorang penari. Karena itulah, Tema “Sambung Rasa; Ujud Syukur ‘Tiga Puluh Sembilan” diangkat.

“Tema ini ini relevan dengan semangat kami untuk mensyukuri proses dan kebersamaan, sebab tanpa adanya sambung roso yang terjalin kuat selama proses berkesenian antara stake holder internal sanggar; baik pembina, pimpinan, tim pelatih, para siswa, dan para orang tua siswa, serta pemangku lingkungan kesenian di Purworejo, tentunya Sanggar Tari Prigel tidak mungkin dapat bertahan hingga 39 tahun lamanya,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres