Perjalanan 39 Tahun Sanggar Tari Prigel Purworejo “Sambung Rasa” Jadi Spirit Menjaga Kebersamaan

Perjalanan 39 Tahun Sanggar Tari Prigel Purworejo “Sambung Rasa” Jadi Spirit Menjaga Kebersamaan

SAMBUNG RASA. Sejumlah diusung dalam even bertajuk “Sambung Rasa” untuk menandai Peringatan Hari Jadi ke-39 Sanggar Tari Prigel di Ganesha Convention Hall Purworejo pada.-Eko Sutopo-Magelang Ekspres

Bupati Purworejo dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama 39 tahun berdiri, Sanggar Tari Prigel telah menjadi salah satu pelestari dan pengembang seni tari di Kabupaten Purworejo, termasuk Tari Dolalak. Sanggar ini telah melahirkan banyak penari berbakat dan sudah sering menorehkan prestasi membanggakan.

BACA JUGA:Berusia 38 Tahun, Sanggar Tari Prigel Perkuat Akar Kebersamaan

Komitmen Sanggar Tari Prigel dalam melestarikan dan mengembangkan seni tari perlu diapresiasi bersama. Seni tari merupakan bagian penting dari kebudayaan kita. Melalui seni tari, kita dapat mengenal dan memahami nilai-nilai luhur serta sejarah bangsa Indonesia.

“Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus belajar dan mencintai seni tari. Seni tari bukan hanya sekadar pertunjukan, melainkan juga sarana untuk mendidik karakter, membangun rasa percaya diri, dan menumbuhkan kreativitas,” ungkap Yuli Hastuti.

Sementara itu, Untariningsih saat ditemui usai acara mengaku bersyukur atas eksistensi dan perkembangan Prigel hingga saat ini. Dari sisi kuantitas, jumlah siswa prigel terus bertambah dan dari sisi kualitas, banyak siswa mampu meraih prestasi.

“Proses mereka lebih maju karena bekal-bekal mereka itu banyak ya, baik didapat dari sanggar maupun pilihan pendidikannya jurusan seni tari. Kebersamaan dengan teman-teman kelompok seni lain juga terjalin, jadi semangat untuk berproes bersama itu luar biasa,” ujarnya.

Untrainingsih mengenang, Sanggar Tari Prigel sejak didirikan telah mengalami banyak dinamika. Mulai dari jumlah siswa yang mengikuti hingga minimnya sarana dan prasarana pendukung.

BACA JUGA:MTCC Unimma Ajak Anak-Anak Gali Kreativitas di Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Melalui Lomba Poster

“Dulu kita mulai dengan hanya 5, 10, hingga 25 orang, dan sempat kembali ke 5 orang lagi. Tapi kesetiaan itu terus menyemangati saya untuk berproses dan berkarya. Tempat latihannya dulu di aula Puspenmas (Pusat Penerangan Masyarakat, red), kebetulan saya dulu karyawan Puspenmas,” bebernya.

Bagi Untariningsih, seni memberi kesempatan untuk berkembang.  Lebih baik lagi jika bisa memfasilitasi. Menurutnya,  Sanggar Tari Prigel telah memberikan fasilitasinya untuk berproses. Ia pun berharap fasilitasi lain datang dari pemerintah, seperti tempat.

“Ya memang kita sudah dipinjami tempat latihan ya di Pendopo Kabupaten, tapi untuk berproses kami masih kesulitan. Sampai sekarang Prigel belum punya tempat sendiri.Harapannya dengan keprihatinan bareng-bareng ke depan kita bisa memiliki,” pungkas Untariningsih . (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres