Amal Sholeh di Awal Dzulhijjah #2, Puasa Arafah Bisa Menghapus Dosa 2 Tahun

MAGELANG EKSPRES-Dianjurkan untuk mengerjakan puasa di awal Dzulhijjah yakni 1-9 Dzulhijjah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, sahabat dan ulama.

Sebab, tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada awal Dzulhijjah, diantaranya puasa 1-9 Dzulhijjah.

Namun puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mempunyai keutamaan yang besar daripada puasa awal Dzulhijjah lainnya.

BACA JUGA:Jadwal Puasa Idul Adha 2024! dari Tarwiyah hingga Arafah

Yang terbaik adalah mengerjakan puasa 9 hari yakni 1-9 Dzulhijjah. Namun kalau tidak mampu bisa memilih tanggal sesuai kemampuan. Yang  penting jangan tinggalkan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Dalilnya, dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Sebagaimana diketahui bahwa hari Arafah 9 Dzulhijjah adalah hari yang mulia saat di mana datang pengampunan dosa dan pembebasan diri dari siksa neraka. Pada hari tersebut disyari’atkan amalan yang mulia yaitu puasa.

Puasa Arafah ini disunnahkan bagi yang tidak berhaji.

Imam Nawawi dalam Al Majmu’ (6: 428) menjelaskan bahwa adapun hukum puasa Arafah menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa Arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah.

Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl.

BACA JUGA:Puasa 3 Hari Setiap Bulan, Amalan Ringan Dihitung Seperti Puasa Setahun

Ibnu Muflih dalam Al Furu’ -yang merupakan kitab Hanabilah- (3: 108) mengatakan, “Disunnahkan melaksanakan puasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah, lebih-lebih lagi puasa pada hari kesembilan, yaitu hari Arafah. Demikian disepakati oleh para ulama.”

Adapun orang yang berhaji tidak disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah.

عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ بِنْتِ الْحَارِثِ أَنَّ نَاسًا تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِي صَوْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ صَائِمٌ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَيْسَ بِصَائِمٍ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحِ لَبَنٍ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى بَعِيرِهِ فَشَرِبَهُ

Sumber: