Kasus DBD di Temanggung Peringkat 30 se-Jateng, Capai 1.215 Kasus

Kasus DBD di Temanggung Peringkat 30 se-Jateng, Capai 1.215 Kasus

FOGGING. Salah satu petugas DInkes Temanggung sedang melakukan fogging di Kecamatan Temanggung. -Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres

TEMANGGUNGMAGELANG EKSPRES - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Temanggung menempati peringkat ke 30 dari jumlah kabupaten kota di Jawa Tengah (Jateng).

Kasusnya hingga bulan Juni 2024 telah mencapai 1.215 kasus, menempati ranking 30 dari 35 kabupaten/kota di Jateng.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Intan Pandanwangi mengatakan, jumlah kasus tersebut tercatat sampai akhir bulan Juni 2024.

BACA JUGA:Daftar 5 Kecamatan di Temanggung yang Kasus DBD Tinggi, Dua Orang Meninggal

Sedangkan saat ini masih ada sejumlah penderita DBD yang masih dirawat di rumah sakit.

Ia menyebutkan, sampai saat ini ada 42 penderita DBD yang dirawat di empat rumah sakit (RS). Yakni, di RS Gunung Sawo ada dua orang, PKU ada 10 orang, RSK ada 12 orang, di RSUD ada 18 orang.

"Masih dalam perawatan intensif, mayoritas sudah membaik,"terangnya Selasa 2 Juli 2024.

Selain di rumah sakit, jumlah kasus DBD juga ditangani di semua puskesmas di Kabupaten Temanggng, diantara Puskesmas yang ada di Puskesmas Temanggung 144 kasus, Dharmorini 105 kasus, Kandangan 95 kasus, Kedu 88 kasus.

"Puskesmas Temanggung menjadi puskesmas terbanyak menangani kasus DBD," terangnya.

BACA JUGA:Vaksin DBD Mahal, Dinkes Wonosobo Minta Masyarakat Cegah Penyebaran

Ia menyampaikan, sampai saat ini untuk total kematian kasus DBD ada 16 kasus. Yang dua orang murni dari DBD. Sedangkan yang lainnya ada komorbit.

"Kami sudah melakukan beberapa kegiatan untuk penanggulangan DBD ini. Selain melakukan koordinasi dan pengelolaan DBD di RS dan Puskesmas kemudian, juga membagikan logistik berupa larvasida dan rapid diagnosa test (RDT)  ke RS maupun puskesmas. Kemudian kami sudah menyebar surat edaran untuk gerakan PSN ke kecamatan ," katanya.

Namun, katanya, memang belum serentak kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di tiap kecamatan waktunya sendiri-sendiri.

Menurutnya, pengasapan menjadi salah satu jalan untuk membunuh nyamuk pembawa penyakit DBD, pengasapan atau fogging telah dilakukan di 20 lokasi atau meningkat dari tahun lalu hanya di lima lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres