Daerah Kecamatan Tretep Temanggung Rawan Bencana Alam, Harus Waspada!

Daerah Kecamatan Tretep Temanggung Rawan Bencana Alam, Harus Waspada!

MITIGASI. Peserta melakukan simulasi mitigasi bencana di lapangan Desa Tempelsari kecamatan Tretep.-Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Bencana alam bisa terjadi kapan dan dimana saja. Karena itu, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan harus semakin ditingkatkan. Sehingga, masyarakat tidak menjadi korban saat bencana alam terjadi.

Hal tersebut disampaikan oleh Camat Tretep, Iwan Siswanto, saat kegiatan mitigasi bencana alam di lapangan Desa Tempelsari kecamatan Tretep, Senin 15 Juli 2024.

Menurutnya, bencana alam menjadi salah satu ancaman yang harus terus diwaspadai.

BACA JUGA:Geng Pencopet Asal Cirebon Dibekuk di Temanggung, Diamankan 25 HP

Menurutnya, daerah Kecamatan Tretep yang berada di pegununan dan perbukitan sangat rawan terjadi bencana alam, sehingga masyarakat sangat harus bisa memahami dan mengerti tanda-tanda akan terjadinya bencana alam.

"Kapan dan di mana saja bisa terjadi, oleh karena itu masyarakat harus siap menghadapinya," terangnya.

Ia mengatakan, dengan kegiatan mitigasi ini bisa memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat, bagaimana harus menjaga dan merawat alam dan lingkungan serta menghadapi saat bencana alam terjadi.

Ia menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan dan kerjasama dalam menghadapi bencana, masyarakat tidak panik saat bencana datang.

BACA JUGA:Ratusan Bencana Alam Terjadi di Wonosobo, BPBD Sosialisasikan KIE Rawan ke Masyarakat

"Kita sama sekali tidak mengharap bencana alam datang, tapi kesiapsiagaan menghadapai bencana alam harus dilakukan," katanya.

Beni  perwakilan dari SAR Macan Gunung Prahu, berharap dengan adanya kegiatan mitigasi ini, masyarakat dapat menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan lebih siap menghadapi potensi bencana.

Mitigasi bencana ini diikuti 11 desa di Kecamatan Tretep, dengan setiap desa mengirimkan 5 orang peserta yang terdiri dari 1 perangkat desa dan 4 relawan.

Kegiatan ini  dibuat seakan-akan terjadi bencana dadakan. Peserta, PMI, dan SAR bersama-sama mendirikan tenda serta menyiapkan konsumsi dengan cara memasak secara dadakan.

BACA JUGA:Selama 2020, BPBD Catat 219 Bencana Alam di Temanggung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres