Perbanyak Puasa di Bulan Muharram, Jangan Mencukupkan dengan Puasa Asyura Saja!

Perbanyak Puasa di Bulan Muharram, Jangan Mencukupkan dengan Puasa Asyura Saja!

Perbanyak Puasa di Bulan Muharram, Jangan Mencukupkan dengan Puasa Asyura Saja!--

MAGELANG EKSPRES-Sebagian umat Islam baru saja menyelesai puasa Tasu'a 9 Muharram dan puasa Asyura 10 Muharram 1446 Hijriah. Jangan hanya terpaku dengan pahala yang dijanjikan Allah Ta'ala dan mencukupkan dengan dua amalan tersebut.

Karena bulan Muharram adalah bulannya puasa sunnah. Dan Ramadhan adalah bulannya puasa wajib.

Di bulan Muharram inilah kita diperintahkan memperbanyak amal sholeh, terutama puasa sunnah. Lebih utama lagi jika mengerjakan puasa Asyura 10 Muharram.

BACA JUGA:Bila Penetapan Awal Muharram Berbeda, Para Ulama Menganjurkan Berpuasa 9 dan 10 atau Berpuasa 9,10 dan 11

Anjuran Puasa Muharram

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendorong kita melakukan puasa pada bulan Muharram sebagaimana sabdanya,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

Menurut Imam Nawawi –rahimahullah– hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram. (Syarh Shahih Muslim, 8: 55)

Lalu mengapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diketahui banyak berpuasa di bulan Sya’ban bukan malah bulan Muharram?

BACA JUGA:Keutamaan Puasa Asyura dan Dalil yang Menjelaskannya

Ada dua jawaban yang dikemukakan oleh Imam Nawawi :

Yang pertama, Mungkin saja Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru mengetahui keutamaan banyak berpuasa di bulan Muharram di akhir hayat hidup beliau.

Yang Kedua, Boleh jadi pula beliau memiliki udzur ketika berada di bulan Muharram (seperti bersafar atau sakit) sehingga tidak sempat menunaikan banyak puasa pada bulan Muharram. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 55)

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Puasa yang paling utama di antara bulan-bulan haram (Dzulqo’dah, Dzulhijah, Muharram, Rajab -pen) adalah puasa di bulan Muharram (syahrullah).” (Lathoif Al Ma’arif, hal. 67)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: