Perbanyak Puasa di Bulan Muharram, Jangan Mencukupkan dengan Puasa Asyura Saja!

Perbanyak Puasa di Bulan Muharram, Jangan Mencukupkan dengan Puasa Asyura Saja!

Perbanyak Puasa di Bulan Muharram, Jangan Mencukupkan dengan Puasa Asyura Saja!--

Sesuai penjelasan Ibnu Rajab, puasa sunnah ada dua macam :

1. Puasa sunnah muthlaq. Sebaik-baik puasa sunnah muthlaq adalah puasa di bulan Muharram.

2. Puasa sunnah sebelum dan sesudah yang mengiringi puasa wajib di bulan Ramadhan. Contoh puasa ini adalah puasa enam hari di bulan Syawal. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 66)

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa puasa sunnah mutlaq yang paling afdhol adalah puasa Muharram.

BACA JUGA:Puasa 3 Hari Setiap Bulan, Amalan Ringan Dihitung Seperti Puasa Setahun

Sedangkan puasa muqoyyad (yang ada kaitan dengan waktu tertentu atau berkaitan dengan puasa Ramadhan), maka yang lebih afhol adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Puasa Syawal dari sisi ini lebih afhdol dari puasa Muharram. Puasa Syawal tersebut berkaitan dengan puasa Ramadhan.

Oleh karenanya puasa tersebut seperti shalat sunnah rawatib yang mengiringi shalat wajib. Puasa Arafah juga bisa lebih baik dari puasa Muharram dari sisi puasa Arafah sebagai sunnah yang rutin. (Penjelasan Syaikh Kholid bin Su’ud Al Bulaihad)

Banyak Berpuasa, Tidak Mesti Sebulan Penuh

Di antara sahabat yang gemar melakukan puasa pada bulan-bulan haram (termasuk bulan haram adalah Muharram) yaitu ‘Umar, Aisyah dan Abu Tholhah. Bahkan Ibnu ‘Umar dan Al Hasan Al Bashri gemar melakukan puasa pada setiap bulan haram (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 71). Bulan haram adalah bulan Dzulqo’dah, Dzulhijah, Muharram dan Rajab.

Hal ini menunjukkan bahwa kaum muslimin dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Muharram. Jika tidak mampu, berpuasalah sesuai kemampuannya. Namun yang lebih tepat adalah tidak berpuasa Muharram sebulan penuh.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata,

وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِى شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِى شَعْبَانَ

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan. Aku tidak pernah melihat beliau banyak puasa dalam sebulan selain pada bulan Sya’ban.” (HR. Muslim no. 1156). (Lihat penjelasan Syaikh Kholid bin Su’ud Al Bulaihad)

BACA JUGA:Sedang Berpuasa Syawal Diundang Makan, Melanjutkan Puasa atau Membatalkan?

Yang Lebih Afdhol, Puasa Asyura

Sebaik-baik puasa sunnah muthlaq adalah puasa di bulan Muharram. Diantaranya puasa Senin-Kamis yakni puasa pada hari Senin dan Kamis, puasa Ayyamul Bidh yakni puasa selama tiga hari di setiap bulan hijriyah. Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan puasa sunnah ini setiap tanggal 13, 14 dan 15. Juga puasa  Asyura 10 Muharram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: