Wujud Syukur Unimma Milad dan HUT RI, Borong Sayur Bagikan ke Masyarakat

Wujud Syukur Unimma Milad dan HUT RI, Borong Sayur Bagikan ke Masyarakat

GRATIS. Sejumlah masyarakat menyambut antusias pembagian sayuran yang dilakukan UKM Mapala Mentari menyambut Milad Unimma dan HUT RI.-Heni Agusningtiyas-Magelang Ekspres

MERTOYUDAN, MAGELANGEKSPRES - Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) memborong sayur di tingkat petani dengan harga 200 persen lebih mahal dari harga jual.

Sayur yang sudah borong kemudian dibagi-bagikan kepada warga yang membutuhkan, Jumat (19/7).

Bagi-bagi sayur ini melibatkan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam UKM Mapala Mentari. Pembagian dilakukan di depan kampus I jalan Tidar Kota Magelang.

BACA JUGA:Luar Biasa!! Polresta Magelang Berhasil Meraih Peringkat 1 Ungkap Tindak Pidana Narkotika

Rektor Unimma, Lilik Andriyani mengatakan aksi borong sayur ini bertujuan untuk membantu petani agar sayur tidak busuk atau dibuang. Di sisi lain juga untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan.

"Unimma membeli sayur dari petani di wilayah lereng Gunung Sumbing, Merapi dan Merbabu seperti Kaliangkrik, Kajoran, Pakis, Sawangan dan sekitarnya dengan di atas harga jual petani," ujarnya.

Jumlah sayur yang diborong mencapai 7 kwintal lebih, seperti pakcoy, cesin, loncang, kacang panjang dan tomat.

BACA JUGA:Tentukan Visi Misi, Calon Bupati Magelang Diminta Konsultasi ke Bappeda dan Litbang

"Aksi bagi sayur sekaligus untuk memperingati Milad Unimma ke-60 dan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 79," kata Lilik.

Aksi bagi sayur disambut antusias warga sekitar yang kebetulan sedang berada di sekitar kampus. Bahkan mahasiswa dengan tidak segan mendatangi penumpang angkutan kota untuk membagikan sayurnya. Sayur ini habis dalam tempo hanya 20 menit saja.

"Aksi bagi sayur ini juga merupakan bagian dari kegiatan UKM Mentari berupa ekspedisi Kemerdekaan," tambah Lilik.

Rektor Unima berharap pemerintah segera berupaya untuk turun tangan menstabilkan harga sayur yang anjlok di tingkat petani misalnya.

"Harga sawi hanya di kisaran Rp500, hal itu tentu membuat petani merugi karena tidak sebanding dengan biaya produksinya," imbuh Lilik.

BACA JUGA:Libur Sekolah Hampir Usai, Jumlah Pengunjung Perpustakaan Kota Magelang mengalami Peningkatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres