Peningkatan Ekonomi Petani di Temanggung Harus Diperhatikan
RAWAT. Salah satu petani tembakau di Kecamatan Bansari sedang merawat tanaman tembakau di ladangnya.-Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Meskipun Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Temanggung sudah diketok palu, namun sejumlah fraksi di DPRD setempat berharap pemkab setempat bisa lebih memperhatikan nasib petani.
Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Kabupaten Temanggung, A. Syarif Yahya mengatakan, peningkatan ekonomi petani harus diperhatikan, mengingat pertanian adalah tulang punggung perekonomian Kabupaten Temanggung.
Ia mengatakan, saat ini petani di Kabupaten Temanggung masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari akses pasar yang terbatas, harga komoditas yang fluktuatif, hingga teknologi pertanian yang masih kurang memadai.
BACA JUGA:Judi Online Meresahkan, HP Anggota Polres Temanggung Diperiksa
"Kami berharap Pemda Temanggung dapat lebih fokus dalam mengatasi masalah ini melalui program-program yang konkret dan berkelanjutan, sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat secara signifikan," pintanya, Selasa 23 Juli 2024.
Dikatakan,ada satu hal lagi tentang problem klasik petani tembakau di Kabupaten Temanggung, dimana seringkali menemukan diri mereka dalam posisi yang sulit, seolah menjadi "sapi perahan" bagi tengkulak dan para makelar tembakau.
Ia menjelaskan, dalam konteks yang lebih luas, pemerintah harus melihat fenomena ini sebagai cerminan dari ketidakberesan dalam sistem ekonomi dan sosial yang ada di Kabupaten Temanggung.
"Petani tembakau, dengan segala keterbatasannya, berjuang di bawah tekanan yang tak kenal henti. Apakah kita rela melihat mereka terus-menerus dieksploitasi oleh mereka yang hanya memikirkan keuntungan pribadi," terangnya.
Bahkan katanya, petani tembakau, masih terbelenggu dalam bayang-bayang kapitalisme yang tak terkendali, petani tembakau telah menjadi korban dari ketidakadilan yang mendalam.
BACA JUGA:Petani Temanggung Bersyukur, Harga Kopi Naik 200 Persen, Cek Besarannya
"Kita harus ingat bahwa petani tembakau bukanlah sekadar alat produksi, mereka adalah manusia dengan hak dan martabat. Mereka adalah penjaga tradisi, pewaris tanah, dan pencipta kehidupan. Sudah saatnya kita memperbaiki system tataniaga yang ada, menghapus praktek yang merugikan, dan memberikan dukungan yang layak bagi para petani,"pintanya.
Ia menegaskan, dasa depan petani tembakau tidak boleh lagi menjadi permainan di tangan mereka yang tamak dan hanya mementingkan keuntungan pribadi.
"Kita harus berdiri bersama mereka, berjuang untuk keadilan, dan memastikan bahwa mereka mendapatkan apa yang pantas mereka terima. Karena hanya dengan cara itulah, kita dapat membangun masyarakat yang benar-benar adil dan beradab," tegasnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres