Hukum Menikah di Hari Jumat, Anjuran Ulama atau Sunnah Nabi?

Hukum Menikah di Hari Jumat, Anjuran Ulama atau Sunnah Nabi?

Hukum Menikah di Hari Jumat, Anjuran Ulama atau Sunnah Nabi?--

MAGELANG EKSPRES-Hari Jumat adalah hari yang memiliki keutamaan di sisi Allah Ta’ala. Hari Jumat adalah hari yang utama dalam sepekan. Hari Jumat memiliki keistimewaan dibanding hari-hari lain.

Dengan keistimewaan yang dimiliki maka sebagian orang memilih hari Jumat untuk melakukan akad nikah. Lalu bagaimana hukumnya akad nikah di hari Jumat? Apakah ada dalil yang menganjurkanya?

Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) menjawab pertanyaan tersebut secara rinci.

BACA JUGA:Kisah Namrud yang Menikahi Ibu Kandungnya Sendiri karena Tak Kuasa Melihat Kecantikan Sang Ibu

Disebutkan, hari Jumat merupakan hari yang istimewa. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai sayyidul ayyam (pemimpin semua hari) dan hari yang paling agung di sisi Allah.

Dalam hadis dari Abu Lubabah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ

Sesungguhnya hari Jumat adalah sayyidul ayyam dan hari paling agung di sisi Allah. (HR. Ahmad 15947, Ibn Majah 1137, dan dihasankan al-Albani).

Dalam hadis lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan sederet nilai keistimewaan hari jumat. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُهْبِطَ مِنْهَا وَفِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يُصَلِّى فَيَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

Hari terbaik saat matahari terbit adalah hari Jumat. Di hari ini, Adam diciptakan; di hari ini, beliau dimasukkan ke dalam surga, di hari ini pula, beliau dikeluarkan dari surga. Di hari Jumat terdapat satu waktu, apabila ada seorang hamba yang shalat, memohon kepada Allah di waktu itu, maka Allah akan memberikannya. (HR. Ahmad 10823, Turmudzi 493 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

BACA JUGA:Mencontoh Ibadah Para Ulama Salaf di Hari Jumat

Dari banyaknya keistimewaan ini, kata Ustadz Ammi, ada beberapa ulama menganjurkan agar akad nikah dilakukan hari Jumat. Kita simak beberapa keterangan mereka,

Ibnu Qudamah mengatakan,

ويستحب عقد النكاح يوم الجمعة لأن جماعة من السلف استحبوا ذلك منهم سمرة ابن حبيب وراشد بن سعيد وحبيب بن عتبة ولأنه يوم شريف ويوم عيد فيه خلق الله آدم عليه السلام

Dianjurkan melakukan akad nikah pada hari Jumat, karena beberapa ulama salaf menganjurkan hal itu, diantaranya, Samurah Ibnu Habib, Rasyid bin Said, dan Habib bin Utbah. Di sampin, ini merupakan hari yang istimewa dan hari raya Islam. Di hari ini, Adam ‘alaihis salam diciptakan. (al-Mughni, 7/428).

Keterangan lain disampaikan an-Nafrawi al-Maliki,

ويستحب كون الخطبة والعقد يوم الجمعة بعد صلاة العصر لقربه من الليل

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: