Menjadi Manusia Berkah, Kuncinya Belajar Ilmu Agama dan Cerdas Menentukan Prioritas
Menjadi Manusia Berkah, Kuncinya Belajar Ilmu Agama dan Cerdas Menentukan Prioritas--
MAGELANG EKSPRES-Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Allah Ta'ala telah menjadikannya sebagai manusia berkah. Hidupnya memiliki banyak kebaikan serta banyak bermanfaat bagi orang lain.
Itulah prestasi manusia yang sejatinya. Menjadi hamba Allah yang banyak memberikan manfaat bagi yang lain.
Ingatlah pesan dalam sebuah hadis,
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
“Manusia yang paling dicintai Allah, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (at-Thabrani dalam as-Shaghir, 862 – majma’ zawaid 13708)
Dalam Al-Quran, Allah menyebut Nabi Isa sebagai manusia yang diberkahi. Allah berfirman menceritakan perkataan Nabi Isa sewaktu masih bayi,
“Dan Allah menjadikanku banyak keberkahan di manapun aku berada.” (QS. Maryam: 31).
Nabi Isa disebut orang yang berkah, karena beliau membawa wahyu yang merupakan kebaikan untuk semua hamba.
Harapan Setiap Manusia
Menjadi manusia berkah juga merupakan cita-cita orang tua kita semua. Setiap orang tua selalu berharap agar kelak anaknya bermanfaat bagi orang tua, masyarakat, nusa bangsa serta agama.
Mereka berharap agar anaknya menjadi manusia yang menebarkan manfaat, baik untuk orang tua, tapi juga untuk masyarakat secara umum.
Bahkan ada seorang ulama besar yang mendoakan para pembaca karyanya agar menjadi manusia yang berkah di mana pun berada. Beliau adalah Syaikh Muhammad bin Sulaiman at-Tamimi.
Dalam kitabnya, qawaidul arba’ beliau mengatakan,
"Aku memohon kepada Allah yang mulia, Rab pemilik Arsy yang agung, agar Dia membimbing anda di dunia dan akhirat. Dan agar Dia menjadikan anda orang yang penuh berkah dimanapun anda berada. (al-Qawaid al-Arba’).
Memanfaatkan Potensi yang Kita Miliki
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: