Muhammad Zahdun Naja, Wisudawan Tuna Rungu Unimma, Mampu Hasilkan Karya Film Berkualitas

Muhammad Zahdun Naja, Wisudawan Tuna Rungu Unimma, Mampu Hasilkan Karya Film Berkualitas

PEMAPARAN. Muhammad Zahdun Naja saat menjelaskan cara pembuatan film dibantu pentranslet di hadapan awak media beberapa waktu lalu, di rumah makan Antasena Blondo.-Heni Agusningtiyas-Magelang Ekspres

MERTOYUDAN, MAGELANGEKSPRES.COM - Sekilas melihat sosok Muhammad Zahdun Naja memang biasa saja, namun setelah berinteraksi dengannya barulah tahu siapa dia sesungguhnya. Naja begitu nama panggilan akrabnya, ternyata memiliki kekurangan pendengaran dan wicara.

Baru saja ia mengikuti Wisuda ke-81 Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Rabu, 28 Agustus 2024 lalu.

Sosok Muhammad Zadun Naja, menjadi salah satu seorang wisudawan tuli, berhasil mencuri perhatian. Tidak hanya berhasil menyelesaikan studinya di Prodi Ilmu Komunikasi, Naja juga sukses menghasilkan film dokumenter berkualitas sebagai tugas akhir.

BACA JUGA:Milad ke-60, LLDikti VI Dorong Unimma Pimpin Pendidikan di Asia

Pemuda kelahiran Kudus, 18 Agustus 1999 tersebut membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Dengan semangat juang yang tinggi, ia berhasil melewati berbagai tantangan selama perkuliahan.

"Saya ingin membuktikan bahwa mahasiswa tuli juga bisa berprestasi dan berkontribusi di bidang yang dicintai," ungkap Naja.

Film dokumenter berjudul "Cahaya dalam Keterbatasan" yang dibuat Naja mengangkat tema tentang potensi dan kemampuan penyandang disabilitas.

Melalui film ini, Naja ingin memberikan pesan kepada masyarakat bahwa orang tuna rungu juga memiliki hak yang sama untuk berkarya dan berprestasi.

BACA JUGA:Angkat Isu Pendidikan LPM Unimma Adakan Bedah Majalah

"Proses pembuatan film ini sangat menantang, terutama dalam hal komunikasi," ujar Naja.

"Namun, dengan dukungan dari dosen, teman-teman, dan keluarga, saya berhasil menyelesaikannya," sambung Naja.

Prestasi Naja tidak hanya membanggakan dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa difabel lainnya. Program Studi Ilmu Komunikasi Unimma pun turut memberikan apresiasi atas keberhasilan Naja.

Kaprodi Ilmu Komunikasi mengungkapkan, pihaknya sangat bangga dengan prestasi Naja.

“Ini membuktikan bahwa Unimma berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua mahasiswa," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres