Borobudur Dipacu Jadi Wisata Religi Umat Buddha Indonesia dan Dunia

Borobudur Dipacu Jadi Wisata Religi Umat Buddha Indonesia dan Dunia

Kemenag melakukan inovasi untuk upaya optimalisasi Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon guna kepentingan agama umat Buddha di Indonesia dan dunia-IST-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) secara aktif melaksanakan berbagai inovasi dan terobosan dalam pelayanan keagamaan di Candi Borobudur.

Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah Joko Widodo, dan sesuai dengan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Inisiatif ini dimulai dari kebijakan pemerintah mengenai Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), serta penandatanganan Nota Kesepahaman untuk Pemanfaatan Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon guna kepentingan agama umat Buddha di Indonesia dan dunia pada tahun 2022.

BACA JUGA:Kemenag Kabupaten Magelang Bantu Rp 5 Juta untuk Perawatan MI Sirojul Munir di Kecamatan Windusari

BACA JUGA:Kerukunan Umat Beragama Perlu Ditanamkan Sejak Dini,Kemenag Purworejo Ajak Sukseskan Program Merah Marun

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemeng, Supriyadi mengatakan, kegiatan keagamaan secara masif dilakukan untuk mempromosikan Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, serta Candi Sewu sebagai destinasi wisata religi bagi umat Buddha di Indonesia dan seluruh dunia.

“Setelah ditandatanganinya Nota Kesepahaman oleh lima menteri dan dua gubernur, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha secara intensif melaksanakan koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk mendukung umat Buddha dalam melaksanakan kegiatan keagamaan,” jelasnya, Kamis 17 Oktober 2024.

BACA JUGA:Pemasangan Chattra di Candi Borobudur Ditunda, Ini Penyebabnya

Selama kurang lebih tiga tahun terakhir, Supriyadi menyatakan bahwa umat Buddha telah melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan di Candi Borobudur, termasuk peringatan Waisak, Kathina, Magha Puja, Asadha Chanting, Pabajja Samanera, serta kegiatan kepemudaan Yobbana Dhamma Samaya yang berskala internasional.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha juga aktif mendorong sinergi dengan masyarakat, khususnya dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Badan Usaha Milik Desa (BUMdes), untuk saling mendukung dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan dan kegiatan lainnya, seperti yang telah dilakukan pada acara Yobbana Dhamma Samaya pada bulan Agustus 2024.

BACA JUGA:8 Puncak di Perbukitan Menoreh, Salah Satunya Bisa Lihat Candi Borobudur!

BACA JUGA:Borobudur Night Carnival 2024: Event Tahunan yang Dongkrak Potensi Wisata

“Dalam melaksanakan pelayanan di Candi Borobudur, kami sangat bergantung pada dukungan dari berbagai pihak yang saling berkolaborasi. Oleh karena itu, kerja sama dan dukungan tersebut sangat penting agar program pemerintah mengenai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dapat dilaksanakan dengan baik dan berkelanjutan di masa pemerintahan yang akan datang,” harap Supriyadi. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres