Temanggung Bentuk 29 Destana untuk Antisipasi Bencana Alam
SIMULASI. Anggota Destana sedang simulasi membuat tenda darurat di kantor BPBD Temanggung beberapa waktu lalu. -Setyo Wuwuh-Magelang Ekspres
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Tingginya potensi bencana alam di Kabupaten Temanggung membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus membentuk Desa Tanggap Bencana (Destana). Hingga saat ini sudah terbentuk sebanyak 29 Destana di seluruh kabupaten penghasil tembakau ini.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan, Desatana menjadi salah satu kepanjangan dari BPBD Temanggung, manakala terjadi bencana di Desa-desa rawan bencana alam.
"Jika terjadi bencana alam anggota Desatana bisa melakukan penanganan pertama terlebih dahulu, agar bencana alam yang terjadi tidak sampai menimbulkan korban jiwa," katanya, Senin, 4 November 2024.
BACA JUGA:Daerah Kecamatan Tretep Temanggung Rawan Bencana Alam, Harus Waspada!
Tidak hanya itu lanjutnya, Desatana bisa menjadi desa tangguh bencana yang bisa memetakan terjadinya bencana mulai dari lingkup desa, dusun hingga ke RT-RW, sehingga bisa meminimalisir terjadinya bencana alam.
Apalagi lanjutnya, saat memasuki musim penghujan seperti saat ini, potensi terjadinya bencana alam cukup tinggi. Apalagi di daerah rawan bencana alam, baik itu di daerah lereng pegunungan, bukit, maupun daerah lainnya.
"Jadi, Destana ini kita harapkan menjadi sebuah desa yang tanggap bencana, serta bisa memetakan potensi bencana di wilayah masing-masing, sehingga dengan Destana tersebut memiliki organisasi tentang kebencanaan itu," katanya.
Oleh karena itu katanya, anggota yang masuk ke dalam Destana wajib mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan penanganan bencana alam. Selain itu juga bisa melakukan tindakan pertama dalam menghadapi bencana.
BACA JUGA:Daerah Kecamatan Tretep Temanggung Rawan Bencana Alam, Harus Waspada!
Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan-pelatihan maka, bisa meminimalisir dampak terjadi bencana di daerah dan bisa melakukan penanganan pertama jika terjadi bencana alam.
"Tujuannya jelas, meminimalisir adanya korban bencana alam dan melakukan penanganan pertama jika terjadi bencana, tapi yang lebih penting adalah meminimalisir terjadinya bencana alam," katanya.
Ia menambahkan, pembentukan Destana terakhir di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung pada bulan Oktober 2024 lalu. Kedepan masih akan ada lagi pembentukan Destana di daerah lain.
BACA JUGA:OPD Diminta Bersinergi Tangani Bencana Yang Terjadi di Temanggung
"Desatana di bentuk di desa-desa yang potensi bencana alamnya tinggi," tutupnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres