Tiga Syarat Meraih Surga dengan Meneladani Para Sahabat

Tiga Syarat Meraih Surga dengan Meneladani  Para Sahabat

Tiga Syarat Meraih Surga dengan Meneladani Para Sahabat--

“Siapa yang takut terlambat, niscaya ia akan berjalan semalam suntuk, dan barang siapa yang berjalan semalam suntuk ia pasti akan sampai ke tempat tujuannya. Ingatlah, barang dagangan Allah itu mahal. Ingatlah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah Surga.”

Rasa Takut dan Khawatirnya Orang Shaleh

Sebagaimana Allah Ta'ala  memberikan harapan kepada mereka yang beramal shaleh, Allah juga menyertakan rasa takut pada mereka. Sehingga dapat kita pahami bahwa harap dan takut yang benar-benar bermanfaat adalah yang diiringi oleh amal shaleh. Allah berfirman :

“Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Rabbnya, mereka sangat berhati-hati, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda (kekuasaan) Rabbnya, dan mereka yang tidak mempersekutukan Rabbnya, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabbnya, mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.” (QS. Al-Mu’minun: 57-61)

Dalam riwayat At-Tirmidzi, Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam tentang orang-orang dalam ayat tersebut.

Beliau menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menjalankan puasa, shalat, dan bersedekah, namun tetap khawatir bahwa amal mereka tidak diterima, sehingga mereka selalu bersegera dalam kebaikan.

Orang yang memperhatikan keadaan para sahabat akan menemukan bahwa mereka berada pada puncak amal dengan puncak rasa takut. Sementara itu, kita cenderung menggabungkan amal yang sedikit dengan perasaan aman dari siksa.

BACA JUGA:Allah Sudah Ciptakan Surga dan Inilah Penghuni Surga Sekarang

Rasa Takut Para Sahabat

Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu sering menggenggam lisannya, sambil berkata, “Inilah yang membawa kepada kebinasaan.” Ia juga menyarankan agar menangis, dan jika tidak mampu, berpura-puralah menangis. Ketika menjelang wafat, Abu Bakar meminta putrinya, Aisyah, untuk menyerahkan harta kaum Muslimin yang ada padanya kepada Umar bin Khaththab.

Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu juga sangat takut akan azab Allah. Ketika membaca ayat, “Sungguh, azab Rabbmu pasti terjadi” (QS. At-Thur: 7), beliau menangis hingga sakit. Pernah juga saat berzikir di malam hari, beliau membaca ayat yang menimbulkan rasa takut mendalam hingga beberapa hari tidak keluar rumah. Begitu mendalam rasa takutnya, di wajah Umar terdapat garis hitam bekas tangisan.

Demikian pula dengan Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Ketika berada di dekat kuburan, beliau menangis hingga air matanya membasahi janggutnya, dan berkata bahwa ia lebih rela menjadi abu daripada menghadapi ketidakpastian apakah ia akan dimasukkan ke Surga atau Neraka.

Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu juga sangat takut terhadap dua hal : panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu, yang menurutnya membuat manusia lalai dari akhirat dan menjauh dari kebenaran.

BACA JUGA:Dua Amalan yang Paling Banyak Memasukan Orang ke Dalam Surga : Takwa dan Akhlak yang Baik

Kekhawatiran Menjadi Munafik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: