Keutamaan Abu Bakar, Sahabat Terbaik yang Paling Dicintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Keutamaan Abu Bakar, Sahabat Terbaik yang Paling Dicintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Keutamaan Abu Bakar, Sahabat Terbaik yang Paling Dicintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam--

“Aku pernah bersama Abu Bakar dan Umar, aku telah mengerjakan bersama Abu Bakar dan Umar, aku telah pergi bersama Abu Bakar dan Umar.” (HR. Bukhari, no. 3677)

Saat terpenting adalah kebersamaan Abu Bakar ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah ke Madinah, hingga kesempatan ini terukir indah dalam Al Qur'an dengan menyematkan kepadanya gelar sahabat. Allah Ta’ala berfirman,

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.”  (QS. At-Taubah: 40)

Kejadian ini juga diceritakan sendiri oleh Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dalam hadits yang sahih,

نَظَرْتُ إِلَى أَقْدَامِ الْمُشْرِكِينَ عَلَى رُءُوسِنَا وَنَحْنُ فِي الْغَارِ، فَقُلْتُ : يَارَسُولَ اللهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ نَظَرَ إِلَى قَدَمَيْهِ أَبْصَرَنَا تَحْتَ قَدَمَيْهِ، فَقَالَ : يَا أَبَابَكْرٍ مَاظَنُّكَ بِاثْنَيْنِ اللهُ ثَالِثُهُمَا

“Aku melihat kaki-kaki kaum musyrikin berada di atas kepala kami ketika kami di dalam gua, maka aku katakana, ‘Wahai Rasulullah, seandainya seorang dari mereka melihat ke arah kakinya, niscaya dia akan melihat kita di bawah kedua kakinya.’ Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ‘Wahai Abu Bakar, apalah yang kau perkirakan terhadap dua orang yang Allah menjadi pihak ketiganya. Bagaimana pendapatmu tentang dua orang yang ditolong oleh Allah Azza wa Jalla sebagai pihak ketiga.’” (HR. Bukhari, no. 3653 dan Muslim, no. 2381)

Ketiga : Orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menugaskan sahabat ‘Amru bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu untuk memimpin pasukan Dzatus Salasil, maka ia pun menghampiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya,

أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ : عَائِشَةُ، فَقُلْتُ : مِنَ الرِّجَالِ؟ فَقَالَ : أَبُوهَا، قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ, فَعَدَّ رِجَالًا

“Siapakah orang yang paling engkau cintai? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Aisyah.’ Aku bertanya, ‘(Maksudku) dari kaum laki-laki?’ Beliau pun menjawab, ‘Ayahnya (yaitu Abu Bakar)’. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Umar bin Khattab.’ Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan beberapa orang yang dicintainya. (HR. Bukhari, no. 3662 dan Muslim, no. 2384)

Lebih dari itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai berangan-angan seandainya beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam diizinkan oleh Allah untuk menjadikan seseorang sebagai khalil (kekasih) nya, niscaya Abu Bakar-lah yang pantas menyandang gelar tersebut.

Dalam hadits disebutkan,

لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَابَكْرٍ خَلِيلًا، وَلَكِنَّهُ أَخِي وَصَاحِبِي، وَقَدِ اتَّخَذَاللهُ ﻷصَاحِبَكُمْ خَلِيلًا

“Sekiranya aku diizinkan oleh Allah untuk menjadikan seseorang sebagai khalil (kekasih), niscaya aku jadikan Abu Bakar sebagai khalilku (kekasihku), akan tetapi ia adalah saudara dan sahabatku, sedangkan Allah telah menjadikan sahabat kalian ini (diriku) sebagai khalilnya. (HR. Bukhari, no. 3656 dan Muslim, no. 2383)

Keempat : Orang yang paling bersemangat dalam beramal

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya (kepada para sahabat), “Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?” Abu Bakar berkata, “Saya.”

Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah?” Maka Abu Bakar berkata, “Saya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: