Harga Cabai Anjlok ke Rp10.000 per Kilogram, Petani Temanggung Terpuruk
PETIK. Salah satu petani cabai di Kecamatan Temanggung sedang petik cabai-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
"Sisa uang setelah membayar tenaga pemetik, habis untuk beli obat-obatan. Praktis kami tidak ada keuntungan sama sekali," keluh Latif.
Pemerintah Diminta Bertindak
Latif menambahkan bahwa kondisi ini diperparah oleh ketidakpastian harga di pasar.
Menurutnya, tidak ada regulasi yang jelas terkait penentuan harga hasil pertanian, termasuk cabai.
Hal ini membuka peluang bagi pedagang dan tengkulak untuk memainkan harga di pasaran.
BACA JUGA:Fraksi Gerindra DPRD Temanggung Dorong Raperda Pertanian Berdaya Saing dan Ramah Lingkungan
"Seharusnya, pemerintah turun tangan mengatur harga hasil pertanian, tidak hanya cabai tetapi juga komoditas lainnya. Dengan begitu, petani tidak terus-menerus dirugikan," tegasnya.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan jaminan harga yang stabil sehingga petani tidak terjebak dalam situasi yang merugikan.
Pasalnya, harga hasil pertanian yang tidak menentu membuat petani sulit untuk memperoleh keuntungan yang layak.
BACA JUGA:KPU Temanggung Musnahkan Surat Suara Rusak dan Kelebihan Kirim Jelang Pilkada
Solusi Stabilitas Harga
Para petani Temanggung menginginkan adanya kebijakan yang melindungi mereka dari fluktuasi harga yang ekstrem.
Selain itu, mereka berharap pemerintah dapat memberikan subsidi atau bantuan teknis untuk mengurangi beban biaya produksi, terutama saat musim penghujan.
Ketidakstabilan harga cabai ini menjadi alarm bagi pihak terkait untuk segera mencari solusi jangka panjang.
BACA JUGA:Pilkada 2024: Polres Temanggung Kerahkan 500 Personel Demi Kelancaran dan Keamanan
Dengan intervensi yang tepat, kesejahteraan petani dapat terjaga, dan produktivitas pertanian di Kabupaten Temanggung tetap terpelihara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: temanggung ekpsres