Beramal Sejak Muda dan Beberapa Amalan untuk Meraih Keberkahan Umur

Beramal Sejak Muda dan Beberapa Amalan untuk Meraih Keberkahan Umur--
MAGELANG EKSPRES-Umur rata-rata umat Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam yakni 60-70 tahun. Meskipun ada yang melebihi usia tersebut namun jumlahnya tidak banyak.
Jika dibandingkan dengan umur manusia terdahulu, maka umat setelah zaman Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam memiliki umur yang lebih pendek.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur umatku antara 60 hingga 70 dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.” (HR. Tirmidzi, no. 3550; Ibnu Majah, no. 4236. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
BACA JUGA:Lebih Utama Setelah Amalan Wajib, Inilah Keutamaan Menuntut Ilmu di Masjid
Berapa pun umur yang diberikan pada seorang Muslim itu sudah ditentukan Allah. Umur adalah anugerah dari Allah yang harus dimanfaatkan dengan baik. Keberkahan umur bukan hanya tentang panjangnya waktu, tetapi jug Keberkahan dari umur tersebut.
Ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan untuk menambah keberkahan umur yang diajarkan dalam Islam:
Pertama, Menjaga Ketaatan dan Menjauhi Maksiat
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
أَنَّ الْمَعَاصِيَ تُقَصِّرُ الْعُمُرَ وَتَمْحَقُ بَرَكَتَهُ وَلَا بُدَّ، فَإِنَّ الْبِرَّ كَمَا يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ، فَالْفُجُورُ يُقَصِّرُ الْعُمُرَ.
Di antara dampak maksiat adalah memperpendek umur dan menghilangkan keberkahannya. Sebagaimana kebaikan dapat menambah umur, keburukan justru memperpendeknya. (Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’, hlm. 87)
Kedua, Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua adalah amalan mulia yang menjamin keberkahan hidup.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang ingin umurnya dipanjangkan dan rezekinya diluaskan, maka hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menjalin silaturahim dengan kerabatnya.” (HR. Ahmad, 3:229; 3:266. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menilai hadits ini shahih dengan sanad yang hasan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: