Mulai Langka, Karangan Makanan Khas Bantul yang Terbuat dari Rumput Laut

Mulai Langka, Karangan Makanan Khas Bantul yang Terbuat dari Rumput Laut

Karangan makanan khas Bantul yang kini mulai sulit ditemui. Melansir Instagram @pemkabbantul (16/2), kudapan bewarna hijau yang serupa dengan Camcau ini berasal dari Kecamatan Kretek-@pemkabbantul-INSTAGRAM

MAGELANGEKSPRES.ID - Karangan makanan khas Bantul yang kini mulai sulit ditemui.

Melansir Instagram @pemkabbantul (16/2), kudapan bewarna hijau yang serupa dengan Camcau ini berasal dari Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Namun akibat langka ditemui, Karangan salah satunya kini dapat dijumpai pada Pasar Turi, Kecamatan Bambanglipuro yang buka setiap penanggalan Jawa Pahing saja.

BACA JUGA:Kuliner Kesukaan Presiden, Tengkleng Bhenjoyo di Bantul Jogja jadi Langganan SBY hingga Jokowi

Nantinya santapan yang terbuat dari rumput laut tersebut biasa dinikmati bersama parutan kelapa, Botok Mlanding yang berisi pepes teri, kelapa parut, dan petai cina.

Selain itu, kudapan khas Jogja ini kian cocok dilahap bersama Kethak atau ampas penyulingan minyak kelapa yang bercita rasa manis khas Bantul.

Untuk harga dan rasa, Karangan dihargai Rp500 per buahnya.

BACA JUGA:Terbuat dari Tepung Gaplek! Mie Lethek Khas Bantul Suguhkan Kuliner Unik di Jogja

Sedangkan cita rasanya sendiri cenderung hambar dan meninggalkan sedikit aroma amis khas rumput laut dengan tekstur menyerupai agar-agar.

Karena itu, masyarakat Bantul biasa mengonsumsinya dengan berbagai olahan kelapa baik untuk sarapan maupun camilan.

Seperti salah seorang netizen yang membagikan pengalamannya saat berburu makanan langka satu ini.

BACA JUGA:Mie Lethek Kuliner Khas Bantul yang Nikmat dan Lezat Cocok Untuk Musim Penghujan

BACA JUGA:Mulai Langka! Resep Kue Satu si Makanan Jadul yang Biasa Ada Saat Musim Lebaran

"Wenak poll (enak sekali), rasanya agak hambar, teksturnya mirip ager-ager, dimakan bareng botok mlandingan rasanya asin, manis, gurih wenak poll." Tulis @aryaptra dalam komentar postingan @pemkabbantul (16/2).

Asal-usul Karangan Khas Bantul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: