Pemkab Magelang Upayakan Pengendalian Hama Tikus di Desa Banyuwangi Bandongan

Pemkab Magelang Upayakan Pengendalian Hama Tikus di Desa Banyuwangi Bandongan

HAMA TIKUS. Wakil Bupati Magelang, Sahid di dampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Romza Ernawan saat melaksanakan kegiatan Pengendalian Hama Tikus Di Desa Banyuwangi, Bandongan.-IST-MAGELANG EKSPRES

BANDONGAN, MAGELANGEKSPRES.ID - Wakil Bupati Magelang, Sahid didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Romza Ernawan, bersama tim Forkopincam Bandongan, memimpin inisiatif untuk mengendalikan hama tikus di Desa Banyuwangi, Kecamatan Bandongan, pada Kamis, 17 April 2025.

Sahid menekankan pentingnya sektor pertanian dalam produksi pangan, menyoroti perannya yang krusial dalam mempertahankan kehidupan.

Gangguan dalam pasokan pangan, yang sering disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman seperti penggerek batang, kresek, busuk batang, tungro, wereng batang coklat dan tikus harus ditangani dengan cepat dan efektif.

BACA JUGA:Bupati Magelang Minta Ketersediaan Pupuk dan Air di Sektor Pertanian Tertangani dengan Baik

Ia menunjukkan bahwa tikus merupakan hama utama yang mempengaruhi budidaya padi, yang dapat mengancam pada setiap tahap pertumbuhan, terutama saat tanaman berada dalam fase reproduksi.

Penting untuk mempertimbangkan waktu dan metode pengendalian.

Waktu yang optimal untuk pengendalian tikus adalah saat lahan pertanian tidak ditanami (kosong), yang memungkinkan penerapan metode umpan, sehingga menjamin penanaman yang lebih aman dan terjamin untuk musim berikutnya.

BACA JUGA:Raih Gemilang Innovation Award, Kementan Lahirkan Inovasi Pertanian

Sahid juga mencatat bahwa dengan adanya tanaman campuran dalam satu area, diperlukan kombinasi metode pengendalian hama yang efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Metode tersebut meliputi umpan, tanaman perangkap, pemasangan Sistem Penghalang Perangkap (TBS), fumigasi tanah, dan pendirian Rumah Burung Hantu (Rubuha), serta menjaga populasi predator alami tikus.

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Magelang telah memfasilitasi pemasangan 21 Rumah Burung Hantu tahun ini di daerah pertanian yang rentan terhadap gangguan tikus di 21 kecamatan.

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi SDM Pertanian, Kementan Bersinergi dengan Sucofindo Latih GMP Plus dan Keamanan Pakan

Sahid menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah, petani, atau kelompok pertanian dapat secara mandiri mengikuti langkah tersebut dengan meningkatkan jumlah kotak burung hantu (Rubuha) yang dipasang dan memastikan kelangsungan hidup burung hantu gudang (Tyto Alba) yang bersarang di dalamnya.

Keberadaan kotak burung hantu ini, yang menarik burung hantu gudang, akan meningkatkan efektivitas pengendalian hama tikus, terutama karena sebagian besar wilayah Kabupaten Magelang terdiri dari daerah berbukit dekat sumber air, yang menyediakan tempat persembunyian ideal bagi tikus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres