Kisah Pilu Dusun Jumbleng Temanggung, Pemukiman Lenyap Usai Kelongsoran
AKTIVITAS. Sejumlah warga Dusun Jumbleng Temanggung saat beraktivitas di desanya.-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
Dengan kedalaman sekitar 5 meter di bawah tanah itulah, seluruh kenangan mereka serasa sunyi, terpendam dengan rapat.
Salah seorang warga yang selamat dari peristiwa kelam itu adalah Muh.Tarom (53).
Dari 34 warga yang menjadi korban tanah longsor, 3 di antaranya berhasil selamat.
Tarom tak sendiri, ada sang ayah bernama Yatin, serta paman yang bernama Sarimin.
Atas perjuangan dan keajaiban, ketiganya berhasil lolos dari maut.
Dirinya mengkisahkan, semua berawal pada hari Kamis atau malam Jumat Wage bulan Desember tahun 1989 atau 36 tahun silam.
Suasana Dusun Jumbleng kala itu dirasa mengkhawatirkan oleh seluruh warga yang tinggal.
Bukan tanpa sebab, pasalnya kontur perbukitan yang mereka huni itu, tengah diguyur hujan lebat selama berjam-jam.
Air langit yang turun sejak pukul 16.00 wib hingga malam hari berpotensi menyebabkan bencana tanah longsor.
Menurutnya, sebagian warga sebenarnya telah mulai mengungsi ke rumah warga lain yang dianggap lebih aman.
Tujuannya adalah agar mereka terhindar dari bahaya tertimbun tanah longsor namun semua itu seolah sirna.
Tepat pukul 22.00 wib, tiba-tiba peristiwa tanah longsor yang cukup hebat terjadi.
BACA JUGA:Bupati Temanggung Lobi Wamenkeu dan Bea Cukai Demi Selamatkan Petani Tembakau Jelang Panen Raya 2025
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: temanggung ekspres
