Puncak Kemarau di Temanggung Diprediksi Agustus 2025, BPBD Siapkan 50 Tangki Air dan Sumur Bor
Petugas BPBD Temanggung saat mendistribusikan air bersih pada musim kemarau 2024 lalu.-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Puncak musim kemarau 2025 di Kabupaten Temanggung diperkirakan terjadi pada Agustus mendatang.
Informasi ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan menjadi dasar penting bagi pemerintah daerah dalam menyiapkan langkah antisipasi bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Totok Nursetyanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan wilayah-wilayah rawan krisis air bersih dan kebakaran hutan.
BACA JUGA:Temanggung Siaga Karhutla: BPBD Antisipasi Kebakaran Hutan Jelang Musim Kemarau
"Kami sudah menerima informasi dari BMKG. Ini sangat penting sebagai dasar persiapan menghadapi kemarau," ujarnya, Rabu (29/7/2025).
Totok menyebutkan, dua bencana yang paling sering terjadi saat kemarau adalah kekeringan dan kebakaran hutan, terutama di daerah-daerah yang rentan mengalami kekurangan air.
Untuk itu, BPBD mulai menyiapkan bantuan air bersih yang cukup, agar dapat didistribusikan secara merata hingga musim hujan tiba.
BACA JUGA:Jelang Musim Kemarau, BPBD Temanggung Siapkan 151 Tangki Air Bersih untuk Daerah Kekeringan
Tahun ini, kemarau diprediksi masuk kategori kemarau basah, yakni kondisi di mana masih ada kemungkinan turun hujan di beberapa waktu tertentu.
Namun, durasinya tetap cukup panjang, diperkirakan berlangsung antara 10 hingga 15 dasarian, atau sekitar 100 hingga 150 hari.
"Untuk bantuan air bersih, kami telah menyiapkan 50 tangki. Selain itu, kami juga membangun sumur bor di tiga desa, yaitu Desa Gowak di Kecamatan Pringsurat, serta Desa Jetis dan Tanggul Anom di Kecamatan Selopampang," tambah Totok.
BACA JUGA:Musim Kemarau Rawan Kebakaran
BACA JUGA:15 Petani Tembakau Temanggung Dapat Bantuan Rumah Layak Huni dari PT Djarum
Selain upaya teknis, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan air secara bijak, menjaga lingkungan dari potensi kebakaran, dan terus menjalin koordinasi dengan instansi terkait dalam penanggulangan bencana.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres