Tembakau, Nafas Ekonomi Temanggung: Ribuan Warga Gantungkan Hidup dari Lereng Sindoro-Sumbing

Tembakau, Nafas Ekonomi Temanggung: Ribuan Warga Gantungkan Hidup dari Lereng Sindoro-Sumbing

MENJEMUR. Petani tembakau di Desa Kledung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, sedang menjemur tembakau di lapangan desa setempat.-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID Sejak puluhan tahun silam, tembakau telah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Kabupaten Temanggung.

Hingga kini, tanaman yang tumbuh subur di lereng Gunung Prau, Sindoro, dan Sumbing itu tetap menjadi primadona para petani.

“Ya, sampai saat ini tembakau masih menjadi salah satu tanaman andalan masyarakat di Temanggung,” ujar Bupati Temanggung, Agus Setyawan, Jumat (3/10/2025).

BACA JUGA:Keputusan Menkeu Tak Naikkan Cukai 2026, Petani Tembakau Temanggung Dapat Angin Segar

Agus menjelaskan, dari 20 kecamatan di Temanggung, 14 di antaranya merupakan penghasil tembakau utama, antara lain Tretep, Wonoboyo, Candiroto, Bejen, Ngadirejo, Bansari, Kledung, Parakan, Bulu, Tlogomulyo, Tembarak, Selopampang, Kedu, dan Temanggung.

Setiap tahun, luas lahan tembakau di daerah ini mencapai 13.000–14.000 hektare dengan produksi 7.000–9.000 ton tembakau kering, atau sekitar 600–700 kilogram per hektare.

“Proses pengolahan lahan hingga panen raya melibatkan puluhan ribu petani. Bahkan, saat panen, banyak pekerja dari luar daerah datang membantu,” tambahnya.

BACA JUGA:Meski Cuaca Buruk, Pabrikan Rokok Serap 70% Tembakau Temanggung

Panen raya biasanya berlangsung antara Agustus hingga Oktober.

Dampaknya bukan hanya dirasakan petani, tetapi juga berbagai sektor lain, dari pengrajin keranjang, pedagang pasar, hingga transportasi dan jasa.

Ketika harga tembakau tinggi, daya beli masyarakat pun meningkat.

“Contohnya pada tahun 2011, perputaran uang di Temanggung saat panen raya mencapai Rp3–Rp4 triliun. Harga jual tembakau saat itu rata-rata di atas Rp100.000 per kilogram,” ungkap Agus yang juga dikenal sebagai petani tembakau asal Desa Campurejo, Tretep.

BACA JUGA:Petani Tembakau Temanggung Harap Pemerintah Tindaklanjuti Kritik Menkeu soal Cukai Rokok

Agus menegaskan, tembakau bagi masyarakat Temanggung bukan sekadar komoditas, melainkan bagian dari budaya lokal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: temanggung ekspres

Berita Terkait