Sepanjang 2025, Temanggung Dilanda 345 Bencana Alam: 3 Meninggal, 1 Hilang

Sepanjang 2025, Temanggung Dilanda 345 Bencana Alam: 3 Meninggal, 1 Hilang

ASSESMENT. Petugas BPBD Kabupaten Temanggung sedang melakukan assesment di lokasi bencana alam.-DOKUMEN BPBD TEMANGGUNG-TEMANGGUNG EKSPRES

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID Hingga akhir November 2025, Kabupaten Temanggung mencatat 345 kejadian bencana alam.

Dari total peristiwa tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, satu orang masih hilang, dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Totok Nur Setyanto, menjelaskan bahwa sejak awal musim hujan di awal 2025 hingga memasuki musim hujan kembali di penghujung tahun, cuaca ekstrem terus melanda sebagian besar wilayah Temanggung.

BACA JUGA:Temanggung Siaga Hadapi Musim Hujan 2025, Kapolres dan Bupati Ajak Warga Waspada Bencana Alam

Menurut Totok, cuaca ekstrem menjadi pemicu utama dengan 131 kejadian, disusul 114 kasus tanah longsor, 59 kejadian banjir, dan sejumlah peristiwa lain seperti kecelakaan air serta angin puting beliung.

“Total kejadian bencana alam selama 11 bulan tahun ini mencapai 345 kejadian,” jelasnya, Sabtu lalu.

Dari jumlah itu, terdapat 22 kejadian yang masuk kategori bencana besar, yang tersebar di 160 desa pada 20 kecamatan.

BACA JUGA:Sepanjang November, Temanggung Dilanda 22 Bencana: Longsor Dominasi, BPBD Perketat Mitigasi

Totok menyebutkan bahwa rentetan bencana tersebut menimbulkan kerugian materiil sekitar Rp3,9 miliar.

Selain itu, terdapat 2.697 warga terdampak dari 800 kepala keluarga, termasuk 91 orang yang sempat mengungsi dan mendapat penanganan penuh dari BPBD selama masa tanggap darurat.

“Dalam peristiwa tersebut, tercatat 3 orang meninggal dunia, 5 orang luka-luka, dan 1 orang masih dinyatakan hilang,” ujarnya.

BACA JUGA:Longsor Terjadi di Sejumlah Wilayah Temanggung, BPBD Himbau Ciri Tanah Amblas

Ia menegaskan bahwa rangkaian bencana sepanjang tahun ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi kondisi alam yang semakin tidak menentu.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan seperti lereng perbukitan, bantaran sungai, dan area terbuka yang rentan diterpa angin kencang. Jika terjadi hujan deras dengan durasi panjang, segera cari tempat aman,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: temanggung ekspres

Berita Terkait