Agar Produksi Maksimal, Dispaperkan Wonosobo Ajak Petani Sehatkan Tanah

Agar Produksi Maksimal, Dispaperkan Wonosobo Ajak Petani Sehatkan Tanah

PELATIHAN. Dispaperkan gelar pelatihan pembuatan pupuk cair untuk kesuburan tanah yang diikuti oleh kelompok tani, pemuda dan mahasiswa.-AGUS SUPRIYADI-WONOSOBO EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID Pemkab Wonosobo melalui Dispaperkan bekerja sama dengan Polbangtan Jogja menggelar pelatihan pembenahan kesuburan tanah, belum lama ini.

Pelatihan tersebut menekankan pentingnya kembali pada prinsip dasar tanah yang sehat.

Kepala Bidang Program dan Penyuluhan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Umar Soid mengatakan, pelatihan ini adalah bagian dari program tahunan Kebun Belajar Tani.

BACA JUGA:Kuota Pupuk di Wonosobo Bertambah, Dipastikan Bisa Akomodir hingga 70 Persen Jumlah Petani

Menurutnya kegiatan ini akan berlanjut sepanjang tahun dengan jumlah sesi mencapai 20 kali.

Kegiatan ini tidak hanya menyasar petani dan mahasiswa, tapi juga melibatkan pelajar dari TK, SD, hingga SMP.

"Kita ingin mengenalkan dunia pertanian sejak usia dini agar generasi muda lebih peduli dan memahami pentingnya sektor ini," ucapnya.

BACA JUGA:Nilai Jual Menjanjikan, Petani di Wonosobo Fokus Produksi Kopi Arabika

Umar berharap program ini dapat memperluas wawasan generasi muda terhadap dunia pertanian, tidak hanya dalam aspek budidaya, tetapi juga dalam pengelolaan usaha tani dan pemanfaatan hasil pertanian untuk masa depan yang berkelanjutan.

“Melalui kegiatan ini, paling tidak kami ingin mengenalkan dan mengedukasi generasi muda terkait dunia pertanian: mulai dari budidayanya, usaha taninya, hingga pemanfaatannya ke depan,” katanya.

Sementara itu, Nara sumber pelatihan, Eko Mardiana mengatakan bahwa fokus pelatihan kali ini adalah kesuburan tanah.

BACA JUGA:315 Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi di Wonosobo Terima Sertifikat

Menurutnya, pendekatan ini lebih berkelanjutan dan hemat biaya dibanding sekadar penggunaan pupuk buatan.

"Peserta tidak hanya mendapat teori, tetapi juga praktik meracik bahan organik yang akan difermentasi untuk memperbaiki tanah," katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: wonosobo ekspres

Berita Terkait