Pemkot Magelang Dorong Akselerasi Transformasi RSUD melalui Rakerwil ARSADA Jawa Tengah

Pemkot Magelang Dorong Akselerasi Transformasi RSUD melalui Rakerwil ARSADA Jawa Tengah

FORUM. Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) ke-25 Jawa Tengah yang digelar, 25-26 Juli 2025 di Hotel Atria, Kota Magelang.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Pemerintah Kota Magelang menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi sistem layanan kesehatan daerah melalui dukungan aktif pada penyelenggaraan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-25 Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) Jawa Tengah.

Forum strategis ini diselenggarakan di Hotel Atria Magelang, pada 25-26 Juli 2025, dengan melibatkan 66 rumah sakit milik pemerintah daerah, termasuk unit pelayanan kesehatan di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Walikota Magelang, Damar Prasetyono menilai, Rakerwil ARSADA menjadi ruang taktis untuk merespons tantangan multidimensional yang dihadapi rumah sakit daerah.

BACA JUGA:Pemkot Magelang Perkuat Komitmen Layanan Kesehatan yang Berbasis Akhlak

Khususnya dalam konteks adaptasi terhadap kebijakan nasional dan optimalisasi sumber daya layanan kesehatan.

"Rumah sakit daerah merupakan garda terdepan pelayanan publik di sektor kesehatan. Namun, kita dihadapkan pada tantangan klasik dan struktural, terutama menyangkut keterbatasan pembiayaan serta dinamika regulasi dari pemerintah pusat dan lembaga penyelenggara jaminan kesehatan," katanya.

Ia menjelaskan, transformasi layanan rumah sakit tidak cukup hanya dilakukan pada level infrastruktur dan teknologi medis.

BACA JUGA:Puluhan Driver Ojol di Kota Magelang Dapat Layanan Kesehatan Gratis dari Polisi di Hari Bhayangkara

Lebih dari itu, harus sampai menyentuh aspek budaya organisasi, pola pikir pelayanan, serta sistem tata kelola berbasis transparansi dan akuntabilitas.

"Kami mendorong seluruh manajemen RSUD untuk membangun etos kerja baru yang lebih adaptif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan pasien. Transformasi tidak boleh berhenti pada pembangunan fisik, tapi harus sampai pada reformasi mental institusi," imbuhnya.

Damar menyebutkan, dalam pandangan Pemkot Magelang,penguatan rumah sakit daerah merupakan tanggung jawab kolektif lintas aktor.

BACA JUGA:Program Siamor dan Antar Sakit Jemput Sehat, Komitmen Dokter Aziz Tingkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat

Dengan kata lain, tidak hanya dibebankan kepada institusi penyedia layanan kesehatan semata.

Selama ini, Pemkot Magelang, kata dia, telah menginisiasi berbagai langkah sistematis, mulai dari penguatan kapasitas SDM kesehatan, digitalisasi sistem pelayanan, penyelarasan regulasi daerah, hingga sinergi lintas sektor dengan BPJS Kesehatan, Kementerian Kesehatan, serta mitra strategis lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait