“Hasbunallah wa Ni’mal Wakil”, Dzikir Dalam Keadaan Sulit dan Berbahaya di Dunia

“Hasbunallah wa Ni’mal Wakil”, Dzikir Dalam Keadaan Sulit dan Berbahaya di Dunia

“Hasbunallah wa Ni’mal Wakil”, Dzikir Dalam Keadaan Sulit dan Berbahaya di Dunia--

MAGELANG EKSPRES- Ada dzikir yang sangat sederhana, namun mengandung makna yang luar biasa. Baca dzikir ini, “Hasbunallah wa ni’mal wakil” ketika menghadapi keadaan dan situasi yang sangat sulit dan berbahaya di dunia.

Dzikir ini dibaca oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad ‘alaihimus shalatu was salam ketika mereka dalam kesulitan. Dzikir ini menandakan tentang keutamaan dan kemuliaan bertawakal kepada Allah Ta’ala.

BACA JUGA:Skala Prioritas Amalan Setiap Orang Berbeda, Dzikir adalah Amalan Terbaik yang Bisa Dikerjakan Setiap Orang

Dalilnya :

عن ابْنِ عَبَّاس رضي اللَّه عنهما قال : «حسْبُنَا اللَّهُ ونِعْمَ الْوكِيلُ قَالَهَا إبْراهِيمُ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم حينَ أُلْقِى في النَّارِ ، وَقاالهَا مُحمَّدٌ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم حيِنَ قَالُوا: «إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إيماناً وقَالُوا : حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوكِيلُ »

وفي رواية له عن ابْنِ عَبَّاسٍ رضي اللَّه عنهما قال : « كَانَ آخِرَ قَوْل إبْراهِيمَ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم حِينَ ألْقِي في النَّارِ « حسْبي اللَّهُ و وَنِعمَ الْوَكِيلُ » .

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma ia berkata, bahwa “Hasbunallah wa ni’mal wakiil” adalah perkataan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam ketika beliau dilemparkan ke dalam api. Sedangkan Nabi Muhammad ﷺ mengatakan kalimat tersebut dalam hadist :

إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu. Karena itu takutlah kepada mereka.” Maka perkataan itu menambah keimanan mereka, dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” [HR. Bukhari no. 4563]

Dalam riwayat Bukhari pula dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, ucapan Nabi Ibrahim yang terakhir sekali ketika beliau dilemparkan ke dalam api yaitu, “ Hasbiallah wa ni’mal wakil, artinya : “Cukuplah Allah itu sebagai penolongku, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung.”

BACA JUGA:Memuliakan Hari Jumat dengan Memperbanyak Membaca Al Qur’an, Berdzikir dan Bershalawat

Pelajaran berharga yang bisa dipetik dari hadist tersebut adalah:

1. Dikir ini menandakan tentang keutamaan dan kemuliaan bertawakal  kepada Allah ﷻ, pasrah pada-Nya, dan menjadikan-Nya sebagai tempat bersandar dalam segala urusan, lebih lagi dalam masalah pelik dan susah.

2. Mengambil pelajaran berharga dan contoh yang sangat baik dari Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad ‘alaihimus shalatu wa sallam yang membaca dzikir ini ketika dalam kesulitan.

Bagaimana mereka menghadapi keadaan dan situasi yang sangat sulit dan berbahaya di dunia ini, dengan doa dan bertawakal kepada Allah ﷻ.

3. Petunjuk dari Rasulullah ﷺ kepada para sahabatnya agar mereka rujuk (kembali) kepada Allah ﷻ, bersandar kepada-Nya, sadar bahwa tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari-Nya.

BACA JUGA:Tiga Bacaan Dzikir yang Membuat Hati Tenang

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: