Ahmad Luthfi Gencarkan Program Speling, Layanan Dokter Keliling Sasar 595 Desa di Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Menko PMK Pratikno berbincang usai pembukaan Forum Ilmiah Tahunan IAKMI di Universitas Diponegoro, Semarang.-ISTIMEWA-MAGELANG EKSPRES
SEMARANG, MAGELANGEKSPERS.ID - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meluncurkan gebrakan besar di bidang kesehatan lewat Program Speling, layanan dokter spesialis keliling yang bergerak dari kota hingga pelosok desa.
Program ini menjadi ujung tombak Pemprov Jawa Tengah dalam menekan angka stunting dan tuberkulosis (TBC), sekaligus memperkuat akses layanan kesehatan merata di seluruh wilayah.
Hingga 13 Oktober 2025, Speling telah menjangkau 595 desa di 35 kabupaten/kota dengan total penerima manfaat mencapai 64.278 jiwa.
“Program Speling kami hadirkan untuk memastikan masyarakat di desa mendapatkan pelayanan kesehatan paripurna dari dokter spesialis,” ujar Ahmad Luthfi usai mendampingi Menko PMK Pratikno dalam Forum Ilmiah Tahunan IAKMI di Universitas Diponegoro, Jumat (31/10/2025).
BACA JUGA:Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Penuhi Pemerataan Pendidikan, Sekolah Dilarang Ada Pungutan
BACA JUGA:Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Minta Kaligawe Harus Kering
BACA JUGA:Jawa Tengah Berhasil Pangkas Struktur Birokrasi, Menpan RB Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi
Menurutnya, pendekatan pelayanan keliling membuat warga di daerah terpencil bisa langsung berkonsultasi dan memperoleh pengobatan tanpa harus ke rumah sakit besar.
Selain layanan umum, program ini juga digunakan untuk pelacakan penderita TBC melalui alat pemeriksa portable yang mudah dibawa ke desa.
“Speling dirasakan langsung manfaatnya oleh warga. Untuk penanganan TBC, kami terus menambah alat pemeriksa portable agar jangkauannya makin luas,” katanya.
BACA JUGA:Kincir Air Bambu Masih Jadi Andalan Pertanian di Bondowoso Magelang
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Magelang Bersama Eksekutif Setujui Raperda, Propemperda 2026 dan Renja 2027
Ahmad Luthfi menuturkan, penguatan sektor kesehatan dijalankan melalui kolaborasi lintas pihak. Pemerintah pusat, daerah, rumah sakit, dan perguruan tinggi ikut bergerak dalam satu kerangka pelayanan terpadu.
Mahasiswa turut diterjunkan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik di bidang kesehatan masyarakat. Kolaborasi ini memastikan edukasi kesehatan dan pelayanan medis berjalan beriringan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
