MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah yang diarahkan bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat di destinasi pariwisata.
"Kepariwisataan Indonesia dikembangkan untuk mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan citra Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan kepariwisataan Indonesia tersebut yang bertumpu pada 14 pilar, salah satu diantaranya adalah kesiapan dan dukungan teknologi informasi digital," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Achmad Husein.
Hal itu disampaikannya saat mewakili Bupati Magelang dalam membuka Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan Pada Desa Wisata, Homestay, Kuliner, Souvenir dan Fotografi Tahun 2022, di Ruang Cemara, Hotel Artos Magelang, Selasa (6/9/2022).
Husein mengatakan, saat ini teknologi informasi dan komunikasi meningkat dengan begitu cepat di Era Revolusi Industri 4.0 dan sebentar lagi akan segera menuju 5.0, telah memaksa masyarakat untuk berlari cepat dalam penguasaan teknologi informasi agar tidak terlindas dan tertinggal oleh perubahan.
Masyarakat pada era Revolusi Industri 4.0 sudah disuguhkan dengan berbagai kemudahan melalui teknologi informasi digital yang ada, termasuk kemudahan dalam mendapatkan informasi pariwisata melalui banyak aplikasi.
"Kami berharap para pelaku dan ekonomi kreatif mampu beradaptasi serta menyesuaikan perkembangan pasar maupun perkembangan teknologi yang ada, dan melalui pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan atau Digital Marketing ini nantinya para pelaku pariwisata di Kabupaten Magelang bisa mempunyai kompetensi di bidang pemasaran pariwisata digital agar mampu bersaing secara global," harap Husein.
Sementara, Koordinator Penyelenggara Edy Suharto menjelaskan, dampak pandemi telah menimbulkan penurunan wisatawan manca negara mencapai 75 persen dan wisatawan nusantara sekitar 30 persen, bahkan lebih dari 2 juta masyarakat kehilangan pekerjaan dari total 34 juta yang bergerak di sektor Pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Mengingat di Era serba digital ini, permasalahan digital atau digital marketing menjadi metode baru yang sangat berperan penting dalam menawarkan suatu usaha, digital marketing juga dapat membangun, meningkatkan dan mempertahankan suatu reputasi suatu bisnis di semua platform digital," jelas Edy.
Adapun jumlah peserta pelatihan dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dibidang kuliner, souvenir, fotografi ini sebanyak 40 orang. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari tanggal 6 hingga 8 September 2022.(cha)