WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Diduga tidak kuat menahan beban dilintasi ratusan truk pengangkut pasir di lokasi galian C liar, Jembatan Grenjeng Desa Candiyasan ambruk. Tidak ada korban jiwa, namun dua truk pengangkut pasir terjebak masuk ke dalam sungai.
“Jadi saat kejadian, Jembatan Grenjeng diduga sedang dilalui oleh dua truk, sehingga mereka ikut terjun masuk ke sungai, tidak ada korban jiwa,” ungkap Kepala BPBD Wonosobo, Bambang Tri, kemarin.
Menurutnya, jembatan tersebut ambruk pada pukul 23.00 WIB ada di jalan kabupaten, masuk ruas Candiyasan Kertek- Keseneng Mojotengah, lokasi jembatan tepatnya di Dusun Grenjeng. Pihaknya bersama dengan jajaran forkompimca serta pemerintahan desa telah melakukan monitoring bersama dan melakukan penutupan akses.
“Berdasarkan keterangan warga saat terjadi runtuhnya jembatan ada 2 armada mobil truk sedang melintas di atas jembatan. Dan, tiba - tiba jembatan ambruk, 2 armada truk tersebut ikut terseret dan terjebak di reruntuhan jembatan,” katanya.
Selanjutnya dilakukan penutupan sementara, sebab baik roda dua maupun kendaraan roda empat dipastikan tidak bisa melintas. Pihak DPUPR sendiri telah melakukan pemantauan langsung dan memetakan jalan keluar yang mungkin bisa dilakukan dalam waktu dekat.
“Sementara jalur kita alihkan. Untuk akses masyarakat bisa melewati jalan alternatif Grenjeng - Madukoro dengan kendaraan kecil dan tidak bermuatan,” ucapnya.
Sementara itu, warga Candiyasan saat dikonfirmasi mengaku bahwa jembatan tersebut sudah cukup tua, serta tidak mampu menanggung beban ratusan truk pengangkut pasir dan batuan galian C liar di kawasan Grenjeng dan Pagerejo.
“Dilintasi setiap hari, jembatan sudah tidak kuat menanggung beban truk pasir galian c ilegal dan juga backhoe yang sering melintas di Dusun Grenjeng,” katanya.(gus)