PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Polri dan media massa memiliki peran penting untuk menjadi colling system situasi politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 di Kabupaten Purworejo.
Terlebih, pada era digital saat ini, pola penyebaran informasi bohong atau hoaks melalui media sosial (Medos) berpotensi terus berkembang.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Purworejo, AKBP Viktor Ziluwu SH SIK MH, saat bersilaturahmi dengan awak media di Auditorium Polres Purworejo, Rabu (14/6). Silaturahmi dihadiri para pejabat utama Polres Purworejo serta puluhan wartawan dari berbagai media dan organisasi.
“Mari kita belajar dari Pemilu tahun 2019 terkait banyaknya hoaks terkait politik identitas sehingga menimbulkan gesekan masyarakat. Penyampaian informasi yang benar kepada masyarakat hingga tingkat bawah sangat penting,” ungkapnya.
BACA JUGA:Bea Cukai Magelang Gagalkan Upaya Penyelundupan Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Purworejo
Pada bagian lain, Kapolres juga menghimpun masukan dari para wartawan untuk kemajuan dan perkembangan Polres Purworejo ke depan. Pihaknya menyatakan bahwa Polisi tidak antikritik.
“Kami membuka diri untuk berkomunikasi dengan teman-teman media. Harapannya sinergitas Polres Purworejo dengan teman-teman media yang selama ini sudah terjalin dengan baik dapat terus ditingkatkan,” lanjutnya.
Pihaknya menyadari bahwa berjalannya program-program dan kinerja Polri tidak lepas dari peran media.
Pasalnya, tanpa pemberitaan media, hal itu tidak dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
“Supaya kiranya masyarakat bisa mengetahui dan mengapresiasi bahwa kami, baik jajaran Polres maupun Polsek, bekerja keras pagi, siang, dan malam, 24 jam, untuk masyarakat. Tidak hanya terkait ungkap kasus atau kriminalitas, Polres juga memiliki banyak kegiatan dalam rangka mendukung Kota pemerintah dan apa yang menjadi harapan masyarakat,” terangnya.
BACA JUGA:Akper Pemkab Purworejo Resmi Berubah Bentuk Jadi Stikes
Tidak hanya dengan media massa, Kapolres juga berkomitmen untuk menjaga kondusivitas masyarakat selama Pemilu dengan menggandeng para pegiat media sosial.
“Kita ingin konten-konten Medsos yang disajikan tidak menyesatkan masyarakat, karena-kadang hanya sepotong atau sepenggal. Nanti akan kita komunikasikan dengan teman-teman pegiat media sosial,” tandasnya. (top)