TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Kasus Anthrax yang dikabarkan sudah memakan korban di Gunungkidul Yogyakarta, membuat Pemerintah Kabupaten Temanggung semakin memperketat arus lalu lintas hewan, terutama sapi yang berasal dari daerah tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Djoko Budi Nuryanto mengatakan Anthrax memang menjadi salah satu penyakit yang sudah lama ada, namun saat ini kembali terdeteksi di daerah Gunungkidul Yogyakarta,Oleh karena itu Joko mengimbau pada masyarakat untuk mewaspadai Anthrax pada hewan maupun manusia.
Jika menemukan kasus yang diduga Anthrax untuk segera melapor pada dinas terkait untuk segera ditangani. Penanganan secara benar sesuai standar operasional diperlukan agar tidak menular dan reda.
BACA JUGA: Haru! Begini Suasana Upacara Pelepasan 13 Personil Polres Temanggung yang Purna Tugas
Menurutnya, sesuai dengan literatur yang dikeluarkan Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian, Anthrax merupakan infeksi bakteri akut yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang bacillus anthracis yang dapat bertahan hidup dalam bentuk spora di tanah dalam jangka waktu yang lama bisa mencapai lebih dari 40 tahun.
Anthrax sangat berbahaya, secara umum penularan di antaranya melalui spora Anthrax yang masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia. Spora ini dapat menjadi aktif dan menyebar berkembang biak menghasilkan racun sehingga menimbulkan kesakitan bahkan kematian.
Penularan Anthrax pada hewan bisa terjadi seperti pada domba, sapi, kuda, kerbau, babi dan burung unta. Penularan ini dengan menghirup atau menelan spora Anthrax yang mengkontaminasi tanah rumput atau air. Sedangkan penularan Anthrax pada manusia nyaris sama. Penularan ini dalam beberapa kategori, kontak dengan kulit, mengkonsumsi daging (Anthrax Gastrointestinal), menghirup spora (Anthrax pernafasan).
BACA JUGA:HIPMI Bersholawat, Gus Ali Gondrong: Jangan Coba-Coba Bersentuhan Langsung dengan Narkoba
Anthrax juga bisa menular melalui udara. Spora Anthrax bisa berasal dari produk hewan yang terkena Anthrax seperti kulit atau bulu. Akibatnya dapat demam berkeringat menggigil lesu dan terjadi kematian dalam 24 jam dan Anthrax meningitis. Penyebaran ini jarang ditemukan dan merupakan kelanjutan dari ketiga bentuk sebelumnya.
Akibat dari gejala ini adalah nyeri leher sakit kepala muntah dan demam tinggi kehilangan kesadaran dan berlanjut dengan kematian. (set)