WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Sungai Serayu yang sebagian hulunya berada di Kabupaten Wonosobo, diduga airnya tercemari oleh aksi ilegal fishing.
Alhasil, pemancing tak mendapatkan hasil buruan yang layak dikonsumsi karena biotik sungai telah diracun oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Komunitas pemancing Wonosobo menyampaikan keluhannya melalui media sosial (medsos) sejak akhir bulan lalu, hingga isunya terdengar sampai ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo.
Belum lama ini, Kepala DLH Kabupaten Wonosobo, Endang Lidiyaningsih bersama timnya melakukan pengecekan di kali Serayu tepatnya di Sipingit Kalibeber Wonosobo.
"Kita sudah ambil sampel air untuk diuji laboratorium. Apakah kadar airnya memenuhi baku mutu, kurang, atau bahkan melebihi angka baku mutu yang semestinya," kata Endang Lidiyaningsih.
BACA JUGA:HEBOH! Mayat Bayi Ditemukan Terapung di Sungai Semayu Wonosobo
Isu pencemaran air sungai itu berseliweran di grup Facebook jaringan pemancing Wonosobo selama 4 hari berturut-turut semenjak 28 Juli 2023 lalu. Sedangkan DLH baru menerima informasinya pada awal Agustus 2023.
Namun warganet di grup Facebook Go Fishing Wonosobo (GFW) menilai upaya Pemkab Wonosobo terlambat. Pasalnya, penampakan keruhnya air yang disebabkan oleh potas sudah tidak terlihat saat itu.
Masyarakat menduga, oknum telah memberhentikan aksinya setelah isunya beredar selama beberapa hari, sehingga saat pengambilan sampel air, kondisi sungai seakan baik seperti sediakala.
"Ini sudah hampir seminggu. Racunnya pasti sudah lebur, kan setiap sore volume airnya tinggi. Pasti hilang obatnya," ucap salah seorang anggota GFW.
BACA JUGA:Wonosobo Darurat Sampah, 110 Ton Sampah Setiap Hari Masuk ke TPA
Ditambahkan Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup DLH Wonosobo, Retno menyebutkan lama pengujian laboratorium tersebut memakan waktu hingga 6 hari ke depan.
Dikatakan, jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi angka masing-masing baku mutu air sungai, maka akan ada tindak lanjut yang akan dilakukan untuk merespons keresahan masyarakat.
"Baku mutu itu pembagiannya banyak. Misalnya ada yang melebihi batas maksimum, terus hasilnya ada yang menunjukkan prediksi bahwa air memang tercemar, maka kita perlu menyusun langkah selanjutnya bagaimana," terangnya.
BACA JUGA:Sungai Serayu Wonosobo Tercemar Solar dan Potas Ilegal Fishing, Ribuan Ikan Mati