BACA JUGA:DUH! Balita Meninggal Ditabrak Mobil Istri Gubernur NTB
Kata Rocky, rekayasa tidak boleh dilakukan dalam kegiatan peribadatan, apalagi untuk kepentingan politik salah satu partai serta untuk kepentingan politik satu calon presiden.
“Konyolnya di mana politik identitas untuk meraup suara, di mana PDIP atau tim Ganjar itu yang mau menghalangi politik identitas, akan tetapi dia melakukan politisasi identitas yang buruk,” ujar Rocky.
Menurut Rocky orang akan melihat bahwa perilaku Perindo sangat dangkal sekali.
“Seharusnya Ganjar itu ditempatkan sesuai dengan sudut pandang PDIP yang sesuai dengan kehendak Presiden Pertama RI yaitu anti kolonialisme anti imperialisme. Jadi bukan di dalam studio yang memperlihatkan kesalehan seseorang, kerana kesalehan itu tidak boleh dipamerkan,” ungkapnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Adik Bupati Muratara Dibunuh, Massa Beri Aksi Balas Dendam Bakar Rumah 2 Pelaku
KPI Panggil RCTI
Sementara itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengaku telah melakukan kajian terhadap kasus tayangan adzan di televisi swasta yang memunculkan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Dalam tayangan adzan yang disiarkan oleh RCTI, Ganjar terlihat ketika adegan shalat berjamaah.
"Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi Lembaga Penyiaran yang menayangkan," ujar Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Aliyah, Senin 11 September 2023.
Selain itu, kata Aliyah, pihaknya juga telah melayangkan surat kepada lembaga penyiaran yakni pihak RCTI.
Meskipun sampai saat ini, RCTI sendiri belum memberi respons.
BACA JUGA:Kebakaran Gunung Sumbing Meluas, Lahan yang Terbakar Mencapai 240 Hektare
RCTI merupakan siaran televisi milik dari Harry Tanoesoedibjo, yang juga sebagai pemimpin Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Partai Perindo mendukung Ganjar Pranowo.
"Kami juga sdh mengirimkan surat kepada LP (Lembaga Penyiaran) tersebut , tinggal nunggu respon kesediaan waktu dr pihak LP," jelas Aliyah. (*)