Setiap kali kereta berhenti, kue wingko dan makanan lainnya dijajakan kepada penumpang di dalam kereta. Selain itu, wingko babat juga dijual dari rumah ke rumah.
Komitmen dan tekad yang kuat yang dimiliki oleh Loe Lan Hwa dan keluarganya membuat mereka menjadi orang-orang yang bekerja keras dalam dunia perdagangan, terutama dalam memproduksi dan menjual wingko babat.
Dengan kerja keras mereka, wingko babat semakin terkenal di kalangan pelanggan.
Sekarang, wingko babat sudah menjadi makanan khas Kota Semarang dan lebih terkenal di Semarang daripada di kota asalnya, Babat, Lamongan.
Resep Wingko Babat
Dikutip dari buku 50 Resep Kue dan Cake Manis karya Sisca Soewitomo, pakar kuliner di Indonesia, berikut resepnya:
Bahan-bahan:
Cara Membuat:
- Campurkan tepung ketan, kelapa parut, garam, dan vanili bubuk. Aduk sampai tercampur rata.
- Campurkan air hangat dan gula pasir. Aduk hingga gula larut.
- Tuangkan larutan gula ke dalam adonan dan uleni hingga adonan menjadi padat.
- Bagi adonan menjadi 20 bagian dan bentuk bulat pipih.
- Letakkan adonan di loyang yang sudah dialasi dengan daun pisang.
- Panggang hingga matang dan berwarna kecoklatan, lalu angkat.
- Wingko Babat siap disajikan.