Shalat Sunnah Bisa Menambal Kekurangan Shalat Fardhu dan Shalat Sunnah yang Tak Pernah Ditinggalkan Rasulullah

Rabu 29-11-2023,04:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

Shalat Idul Fitri adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada hari raya Idul Fitri 1 Syawal dan shalat Idul Adha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada hari raya Idul Adha 10 Dhulhijah.

BACA JUGA:Tiga Waktu Terlarang Shalat Sunnah

Shalat Rawatib

Shalat rawatib  adalah shalat sunnah yang mengikuti shalat fardhu, baik dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu. Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam senantiasa merutinkan mengerjakannya kecuali dalam beberapa keadaan, misalnya dalam keadaan safar.

Dalam keadaan safar Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam tidak melakukan shalat rawatib kecuali pada rawatib shalat subuh. Yakni shalat 2 rakaat sebelum shalat subuh.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam kadang-kadang mengerjakan sepuluh rakaat dan kadang-kadang 12 rakaat. Hukum shalat rawatib adalah sunnah mu'akkadah (sangat ditekankan untuk dilakukan).

Shalat  Rawatib Sepuluh Rakaat

Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu.

Beliau berkata,

حفظت عن رسول الله - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ركعتين قبل الظهر، وركعتين بعد الظهر، وركعتين بعد المغرب، وركعتين بعد العشاء، وركعتين قبل الغداة، كانت ساعة لا أدخل على النبي - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فيها

"Bahwa aku menjaga atau mendapatkan dari Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam untuk terus dijaga shalat-shalat berikut ini: Dua raka'at sebelum Zhuhur, dua raka'at setelah Zhuhur, dua raka'at setelah Maghrib, dua raka'at setelah Isya', dan dua raka'at sebelum Subuh. Ini adalah waktu di mana aku (Ibnu Umar) tidak masuk menemui Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam." (Hadits riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim).

Shalat Rawatib Dua Belas Rakaat

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam yang lain, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari hadits Ummu Habibah radhiyallahu ta'ala 'anha bahwa Rasulullah bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ فِي كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا أَوْ إِلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

"Tidaklah seorang hamba muslim shalat karena Allah pada setiap harinya sebanyak dua belas raka'at, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam Surga."

Dua belas rakaat ini adalah sepuluh rakaat yang disebutkan dalam hadits Ibnu Umar, kemudian ditambah dua rakaat sebelum shalat zhuhur.

Artinya pada hadits Ummu Habibah disebutkan,

أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا

"Empat rakaat sebelum zhuhur dan dua rakaat setelah zhuhur."

Kategori :