MAGELANGEKSPRES -- Solo, kota budaya di Jawa Tengah, tidak hanya dikenal dengan pesonanya yang kental akan kearifan lokal, tetapi juga lezatnya kuliner tradisionalnya.
Salah satu ikon kuliner yang tak boleh dilewatkan di Solo adalah Serabi Notosuman.
Serabi, sejenis pancake dari adonan tepung beras dan kelapa parut, menjadi hidangan khas yang diwariskan dari generasi ke generasi di Solo.
Artikel ini akan membahas kelezatan dan sejarah di balik Serabi Notosuman yang melegenda.
BACA JUGA:Berwisata ke Dieng, Wajib Cobain Hangatnya Mie Ongklok Kuliner Khas Wonosobo yang Memikat Lidah!
Asal-usul Serabi Notosuman
Serabi Notosuman memiliki akar yang dalam dalam sejarah kuliner Solo. Notosuman, sebuah kawasan di Solo, dianggap sebagai tempat kelahiran dan pusat keberlanjutan dari tradisi membuat serabi ini.
Beberapa penjual serabi di Notosuman sudah mewarisi resep rahasia keluarga yang telah terpelihara selama puluhan tahun.
Kini nama kawasan tersebut sudah berganti menjadi Jalan Moh. Yamin, meski tempat tersebut sudah berganti nama, namun tidak merubah daya tarik dari Serabi Notosuman yang sudah melegenda sejak puluhan tahun silam.
Keunikan rasa dan tekstur Serabi Notosuman ini telah menjadikannya ikon kuliner yang diakui oleh masyarakat lokal dan wisatawan.
BACA JUGA:Molen Isi Nanas ? Rekomendasi Kuliner Unik Ini Ada di Muntilan Magelang !
Bahan Utama yang Berkualitas
Salah satu rahasia kelezatan Serabi Notosuman terletak pada pemilihan bahan utama yang berkualitas.
Tepung beras yang digunakan dipilih dengan cermat untuk menciptakan tekstur yang lembut namun kenyal.
Kelapa parut segar memberikan kelembutan dan aroma khas yang melengkapi cita rasa serabi.