Grengseng-Sahid Bakal Siapkan Program Beasiswa dan Peningkatan Petani di Kabupaten Magelang

Jumat 20-09-2024,12:50 WIB
Reporter : Wiwid Arif
Editor : Arief Setyoko

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM -- Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Magelang, Grengseng Pamuji-Sahid menyiapkan program beasiswa dan peningkatan kesejahteraan bagi para petani.

Tak heran jika bakal pasangan calon yan diusung PDIP, Gerindra, PPP, Golkar, dan Partai Demokrat ini terus mendapatkan aliran dukungan, termasuk para petani.

Kali ini dukungan datang dari kalangan petani yang tergabung dalam Aliansi Tani Magelang Merbabu Merapi dan Sumbing.

Deklarasi dukungan tersebut digelar di Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Kamis, 19 September 2024.

BACA JUGA:Biayai 900 Mahasiswa, Grengseng Pamudji Ingin Tingkatkan Mutu Pendidikan Kabupaten Magelang

BACA JUGA:Ribuan Massa Iringi Grengseng-Sahid Daftar ke KPU Kabupaten Magelang

”Bakal pasangan calon Pak Grengseng dan Pak Sahid sudah berhasil memajukan sektor pertanian di wilayah. Dari alasan inilah, kami sepakat mendeklarasikan kemenangan pasangan Grengseng-Sahid,” ujar Ketua Kelompok Tani Sumbing Makmur, Sulno.

Dia mengatakan, Grengseng dinilai berhasil memajukan sektor pertanian di sekitar wilayah tempat ia tinggal, seperti Kecamatan Grabag dan Secang. 

Tak heran jika mereka berharap jika Grengseng-Sahid terpilih menjadi bupati Magelang sehingga dapat mengimplementasikan program pertanian di dua wilayah tersebut. Salah satunya terkait pengelolaan perairan untuk pertanian. 

”Di Grabag dan Secang masalah perairan bisa diatasi dengan baik, sehingga air dapat naik dari bawah ke lahan pertanian. Kami sangat berharap hal serupa bisa terjadi di sini,” katanya.

BACA JUGA:Video Call Ketua PKB Sempat Mewarnai Proses Pendaftaran Satria ke KPU Kabupaten Magelang

BACA JUGA:Pilbup Temanggung, Tiga Bapaslon Kompak Daftar ke KPU di Hari yang Sama

Sulno menyatakan bahwa pada musim kemarau, kekurangan air tetap menjadi tantangan besar bagi para petani.

Meskipun terdapat sumber air, fasilitas yang memadai untuk pengelolaan air masih sangat terbatas, sehingga petani mengalami kesulitan dalam mengairi lahan mereka.

”Dalam musim kemarau seperti sekarang, sektor pertanian mengalami kekurangan air, padahal sumber-sumber air sebenarnya tersedia. Hanya saja, fasilitas untuk memanfaatkan sumber-sumber tersebut masih belum ada,” jelasnya.

Kategori :