MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Puluhan pegiat seni mengikuti pelatihan Manajemen Sanggar bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang di Atria Hotel, Rabu 18 September 2024.
Acara tersebut menghadirkan 4 narasumber pelaku seni dan pariwisata ternama yakni General Manager Atria Hotel Chandra Irawan; Pendiri Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur, Eko Sunyoto; Pendiri Sanggar Greget Semarang Yoyok Priambodo serta Pendiri Padepokan Seni Gubug Kebon, Gepeng Nugroho.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Magelang Sugeng Priyadi menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen sanggar berbagai seni dari bidang tari, musik teater hingga rias agar memiliki teknik yang tepat saat mengembangkan usahanya.
"Narasumber yang kami hadirkan juga sudah puluhan tahun bergelut di dunia seni sehingga ilmu yang dibagikan tidak perlu diragukan lagi," kata Sugeng saat ditemui Magelang Ekspres, Kamis 19 September 2024.
BACA JUGA:Mengenal Mooncake di Bond Cafe Kota Magelang, Kue Unik yang Hanya Ada Saat Festival Bulan
BACA JUGA:Atria Hotel Magelang Ajak Mitranya Nobar Film ‘Seni Memahami Kekasih
BACA JUGA:Percepatan IKM Tim Dosen STMIK Bina Patria BINA dan Untidar Berkolaborasi Dampingi Sekolah
Sugeng mengatakan, acara tersebut digelar selama 2 hari mulai 17 hingga 18 September 2024 lengkap beserta praktek penerapannya.
"Jadi, ada manajemen panggung juga, kami bukan hanya menjadi pelaku tapi juga mengerti kondisi belakang stage beserta penataannya," kata Sugeng.
Sebab, lanjut Sugeng, pertunjukan memukau tidak akan terjadi dan sukses tanpa manajemen belakang panggung yang harus ditata dahulu.
BACA JUGA:BEM KM Untidar dan Komunitas Magelang Gelar Aksi Galang Dana untuk MI Sirojul Munir Tanjungsari
BACA JUGA:Mengenal Panjangka Karya Padepokan Seni Gubuk Kebon di Magelang yang Sukses Menarik Masyarakat
BACA JUGA:Serahkan SK Kenaikan Pangkat, Walikota Imbau ASN dan OPD Berkolaborasi dalam Mengelola Pemerintahan
Terlebih, menurut Sugeng, Kota Magelang memiliki banyak potensi kesenian yang sayang jika tidak digali dan dikembangkan lagi supaya lebih dikenal di dalam maupun di luar negeri.
"Terkadang orang hanya fokus pada penampilannya saja saat di panggung, tetapi seperti lighting, tata kelola keuangan, dan lain sebagainya diabaikan, itu membuat suatu organisasi atau komunitas dalam hal ini sanggar berumur pendek," imbuhnya.