TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) membawa berkah bagi petani cabai di Kabupaten Temanggung.
Harga cabai yang sebelumnya lesu kini menunjukkan tren kenaikan signifikan, memberi harapan baru bagi para petani.
Giyono (46), seorang petani cabai di Kecamatan Temanggung, mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir harga cabai merah jenis sret ori di tingkat petani naik dari Rp22.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.
BACA JUGA:Nasib Pilu Petani Cabai di Temanggung: Kerja Keras Tak Sebanding dengan Hasil
“Harga sekarang sudah mencapai Rp46.000 per kilogram dan kemungkinan akan terus naik karena kebutuhan masyarakat jelang akhir tahun meningkat,” jelasnya, Selasa (24/12/2024).
Ia menambahkan, permintaan cabai juga naik seiring persiapan perayaan Natal. “Harapan kami, harga bisa bertahan atau bahkan lebih baik dari sekarang,” ujarnya.
Sudarno (49), petani lainnya, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai ini menjadi angin segar setelah lebih dari dua bulan harga terpuruk di kisaran Rp12.000 hingga Rp20.000 per kilogram.
BACA JUGA:Bahagianya Petani Cabai di Temanggung, Harga Jual Semakin Naik
BACA JUGA:Fraksi DPRD Temanggung Soroti Kualitas PPPK Guru dan Dorong Perubahan Perizinan Pendidikan
"Dengan harga seperti ini, kerugian petani saat panen raya lalu sedikit terobati,” katanya.
Keuntungan bercocok tanam cabai, menurut Sudarno, adalah hasil panen yang tidak hanya sekali.
“Saat panen awal, harga cabai hanya Rp19.000 per kilogram dengan hasil sekitar 30 kilogram sekali petik. Kini, dengan harga yang lebih baik, kami bisa menutupi biaya produksi,” tuturnya.
BACA JUGA:Petani Cabai di Temanggung Berharap Harga Cabai Musim Panen Ini Menguntungkan
BACA JUGA:Pemkab Temanggung Pastikan Ketersediaan Pangan dan Layanan Publik Selama Nataru
Ia berharap, harga cabai pada akhir 2024 bisa menyamai harga pada tahun 2022, yang sempat mencapai Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram tergantung jenis dan kualitas.